Wednesday, November 3, 2010

Woa posting lagi ah

0 comment (s)
 
Bingung nih setelah sekian lama tidak posting ya udah ane mau ngeshare link untuk agan agan yang suka download film agan agan bisa ke cinema3satu.blogspot.com atau downloadbioskop21.blogspot.com.
Sekilas tentang cinema3satu.blogspot.com di cinema3satu kita bisa download film yang kita mau dengan gratis(atau bajakan kali ya ) mulai dari Indeks film ada berbagai film yang di share di cinema3satu ini mulai dari horror,comedy, action,series dan lain lain. Ya begitulah sekilas tentang cinema3satu(inget gan cuma sekilas ) ya udah ya gan semoga postingan singkat ini bermanfaat
Readmore...
Tuesday, June 15, 2010

Microsoft Office 2010 Telah Keluar!

1 comment (s)
 



Wah... akhirnya Microsoft Office 2010 sudah dirilis. Versi Microsoft Office yang versi RTMnya dirilis pada tanggal 15 April ini nih akhirnya bisa kalian nikmati juga. Wah.. teman teman, jika ingin mencoba gimana sih pakai Microsoft Office 2010 itu, kalian bisa membelinya dengan harga $149.99 (atau sekitar Rp 1,500,000).Itu yang termurah sih, versi Home and Student yang hanya boleh digunakan pada lingkungan non-komersial. Nah, kalau
pakai bajakan sih kayaknya belum keluar cracknya (atau udah ya? belum cek sih). Tapi ngapain sih pakai produk bajakan? Itu bisa dibilang mencuri loh. Jadi jangan bangga pakai Office 2010 tapi versi bajakan var ngesok bilang aja kamu salesnya office biar officenya ya oh bukan saya sales cuman pelajar segala karya yang dihasilkan dari itu halal gitu kan gak ada beban pikiran seperti perasaan berdosa telah memakai program mau pamit sampai jumpa lagi di posting
Readmore...
Thursday, May 20, 2010

PB Fics Story :The Dispute Chapter XXV A Funny man !!

0 comment (s)
 
perang lengkap dengan Googles yang sekarang sedang membungkuk setengah badan dan tangan yang ditaruh di dada..

" Mau apa kau? " balas Shaza dengan nada sinis.

" Ohhh.. tidak suka basa-basi rupanya.. sama seperti orang yang kukenal.. apakah kita pernah bertemu? Aku sepertinya mengingat wajahmu itu.. ucap Trix sambil mengetuk-ngetuk kepalanya..

" Tidak, bahkan aku baru mendengar nama Trix Vegeamore, nama yang lucu bagiku "

" Ohh.. iya benar.. kalau tak salah namanya le.. leonardi.. eh bukan.. lepardi.. eh salah.. "

" Leopard? " timpal Lenneth

"Ya ! Benar ! Leopard! Gadis pintarr ! "

"Ti.. Tidak .. aku tak mengenalnya ucap Shaza dengan nada gugup..

"Oh ya? Masa kau tak mengenalnya? Dia seorang legenda CT-Force bkan? " Tanya orang aneh itu

"Bu.. bukan.. maksudku aku memang mengenalnya , namun hanya mengenalnya sebagai legenda saja " balas Shaza dengan nada yang semakin gugup

" Huff, Terserah.. itu tak penting sekarang.. tujuanku kemari hanya untuk mencari seseorang bernama Satyr dan menjemput putra
mahkota kami "

" Satyr? Mengapa dia mencari Satyr? " gumam Shaza

" Aku tak mengenal Satyr ! lagipula aku juga tak tahu menahu tentang putra mahkota mu itu ! " balas Shaza

" Dia bohong ! " ucap seorang wanita negro dengan rambut keriting yang dikuncir berbaju Free-Rebels dan bersenjatakan MP7 , tanpa disadari Shaza dan Lenneth, wanita itu sudah di belakang mereka dan menodongkan MP7 itu ke arah mereka, siap untuk menembak mati mereka berdua.

" Se.. Sejak kapan? " gumam di hati Shaza dan Lenneth.


" Ah.. masa begitu saja kau tidak tahu.. dasar anak bodoh.. " ucap Trix.
Shaza pun naik darah.. ini kedua kalinya ia dipanggil anak bodoh oleh Free-Rebels.. " JANGAN OMONGANMU DASAR REBELS ANEH !
"teriak Shaza sembari menunjuk ke arah Trix..

" Ha? Apa? Aneh ? " Tanya Trix sambil menyodorkan kupingnya

" YA ! ANEHH ! APA ITU VEGEAMORE ! APA ITU TRIX ! NAMA YANG LUCU ! " teriak Shaza penuh emosi

" Kau cari mati, nak " kata Trix perlahan..

Dengan gerakan yang cepat, Trix menarik MP7 Silver yang ada di punggungnya dan menembak kea rah Shaza dan Lenneth.
Mereka berdua tidak klah cepat, mereka langsung menunduk.. Shaza berlari ke arah M4A1 yang tertinggal di mobil yang meledak tadi.. Lenneth mengambil Snipernya yang letaknya sekitar 5 meter dari belakang mereka.

Alhasil, Peluru MP7 yang ditembakkan ke arah Shaza malah mengenai wanita negro yang tadi ada di belakang mereka berdua.. akan tetapi peluru itu hanya menggores lengan Kevlar wanita itu saja..

" DASAR BODOH ! NEMBAK YANG BENAR ! " teriak wanita itu dengan kesal sambil memegangi lengan kriinya yang goresannya lebih parah .

" ALAH ! CUMA KEGORES SEDIKIT DOANG KOQ ! " balas Trix

" TETAP AJA SAKIT TAUK ! "

" GA AH ! PALING CUMA GELI ! "

" MAU NGERASAIN HAH? "

" MOH ! "

" MAKANYA KALO GK BISA NEMBAK JANGAN NEMBAK DOLO DODOL ! "

" LAGIAN DIA NGEJEK NAMA GW ANEH ! YA GW EMOSI ! "

Lenneth dan Shaza mengambil langkah jinjit dan meninggalkan mereka berdua menuju tempat Satyr yang terletak di gang kiri.
Walaupun letak mereka agak jauh, suara teriakan mereka berdua masih terdengar

" MASA GITU DOANG EMOSI? "

" YA IYA LAH! LU KALO GW EJEK CEWE NEGRO ITEM DEKIL KRIBO ALAY JELEK MONYONG IDIOT MARAH GAG HAH?

" HEH ! FISIK ! "

" BODO ! KESEL GA?

" GW BANTAE LO! SENE LOO ! "

*DAR DAR DAR DAR *DRET *DRET *DRET * JDAR * DRET DRET DREEET * DAR DAR DAR DAR

" Dasar idiot " gumam di hati Shaza dan Lenneth,

AKhirnya Shaza dan Lenneth meninggalkan mereka berdua yang tengah bertengkar menuju tempat Satyr..


Di waktu yang sama.. di gang kanan..

" Hei kau ! jalan lebih cepat ! ucap Cool sembari mencolek badan Blitz yang tengah diborgol dengan Kriss S.V nya,, Ayse dan
Rensen mengikuti nya dari belakang.. bersiap dengan P90 masing-masing..

*JDAAARRR

Suara ledakan yang cukup besar terdengar dari arah depan.. pikiran Ayse dan Rensen tentang kekhawatirannya akan tim Shaza melintas secara bersamaan langsung saja mereka berdua berlari kencang ke arah tim tersebut, Cool yang dilewati mereka berdua sempat bingung melihat tingkah mereka berdua.. akan tetapi setelah Ayse berteriak " TETAP DISITU ! JAGA TAHANAN ITU ! " semua menjadi jelas, kalau ada sesuatu yang menimpa tim Shaza..

" Hei ! Kemari ! " ucap Cool ke Blitz yang ada di depannya..

" Ada apa? " Tanya tahanan yang bernama Blitz itu

" hehe.. kita hanya berdua sekarang.. "

" lalu ? "

" aku akan melepaskan borgolmu.. tapi kau harus menuruti syaratku " rayu Cool dengan tampang mesum,

" Maksudnya??? " Tanya Blitz semakin kebingungan.. akan tetapi ia belaga bego , padahal ia sudah tahu akan mengarah kemana percakapan ini..

" hehe.. sudah.. turuti saja perkataanku.. "

*Ceklek.. Borgol yang ada di tangan blitz terbuka..

Kini tangan Cool sedang memegang erat kedua pergelangan Blitz. Mereka saling bertatapan dalam jarak yang cukup dekat..Cool yang sekarang agak berbeda dengan yang biasanya keren.. pendiam.. sekarang malah seperti tampang orang yang sedang mabuk.

Sementara itu di tempat awal dimana Trix menyergap Shaza dan Lenneth..

" DASAR BODOH ! NEMBAK GA ADA YANG KENA ! " ucap wanita negro berambut keriting dikuncir yang sekarang tengah mereload MP7 dan bersandar di balik mobil yang sudah gosong terbakar.

" NAH, EMANGNYA ELU NEMBAK GW ADA YANG KENA ?ucap Trix yang juga sedang me-reload MP7 Silver nya di balik tong sampah yang cukup lebar.

" BADAN LU ITU KELANGSINGAN ! DASAR KURANG GIZI ! " balas wanita itu sembari menembakkan MP7 nya ke tong sampah tempat Trix berlindung, tapi hanya mengenai pinggiran tong sampah itu saja..

" La.. Lara?? " ucap seseorang dari arah gang kanan. Orang itu tidak sendiri, ia ditemani oleh kawannya yang postur tubuhnya hampir tidak berbeda

Tiba-tiba perseteruan antara Trix dan wanita negro itu berhenti.. wanita itu menghentikan baku tembaknya dengan Trix, begitu juga dengan dia.. lalu ia bangkit dan seolah tidak percaya akan orang yang barusan menyebut namanya tadi

" Ayse??? " balas wanita negro itu

" Aku tak menyangka.. 2 tahun aku menunggumu di CT-FORCE.. ternyata kau malah menjadi salah satu dari perkumpulan para criminall ini..

" aku yang sekarang berbeda dari saat kita satu team saat di West Point, aku bergabung ke Free-Rebels karena satu tawaran yang menarik! "

" apa itu? " tanya Ayse

" Uang mengalahkan segalanya ! aku bisa melakukan apapun dengan uang ! mengapa kau tak bergabung dengan ku saja? Berapa sih CT-FORCE membayarmu untuk menjalankan tugas? Akan ku bayar 10x lipat jika kau menjadi Rebels ! " tawar wanita itu dengan sombongnya

" CT-FORCE tidak membayarku dengan uang atau harta atau semacamnya.. " balas Ayse

" lalu apa? Masa kau sukarelawan menjadi CT-FORCE? "

" Aku mendapat kehormatan dan keluarga di CT-FORCE ini, lebih dari sekedar teman biasa .. apa kau mempunyainya di Free-Rebels?

Kata-kata singkat dari Ayse sempat membuat Lara shock untuk sebentar, ia sadar.. bahwa ia mendapat uang yang melimpah dari Free-Rebels ini.. tapi ia sama sekali tak mempunyai teman.. itu yang membuat ia merasa tak lengkap di Free-Rebels..

" Lalu, siapa itu? Apa itu pacarmu? " tanya Ayse sambil menunjuk ke arah Trix.

" Eghh, Masa seorang gadis remaja kebanggaan CT-Force tidak mengenaliku? " ucap Trix

" Cih ! enak saja ! dia itu mitra kerjaku.. dan asal kau tahu, dia juga merupakan salah satu Legend Of Myth.. " kata Lara sambil tersenyum licik

" Masa? Orang yang berpenampilan lucu seperti itu merupakan salah satu dari Legend? "

*Tak !

Perkataan Ayse tadi membuat mental Trix turun menjadi

" badan kurus kerempeng seperti kurang gizi seperti itu? Hhh.. mimpi kali.. "

*Tak !

Perkataan Ayse barusan membuat mental Trix turun menjadi

" dari fisiknya saja sudah keliatan kalau menembak saja tidak bisa ! "

*Tak ! Tak !

Perkataan Ayse yang terakhir membuat mental Trix turun menjadi 0

Kini dengan langkah yang terhuyung-huyung.. dia mengambil langkah perlahan dan menuju ke pojokan yang cukup gelap.. setelah
sampai disana ia berjongkok lalu dengan jari telunjuknya , dia memutar-mutarkan jari itu di atas tanah.

" wah, tinggal pakai lampu sorot, pas tuh ! " sela Rensen sambil tertawa sedikit
Benar saja, tiba-tiba tiang lampu yang sudah rusak terkena ledakan tiba-tiba menyala dan menyorotkan sinar tepat dimana trix berjongkok..

" Sungguh orang yang aneh " gumam di hati Lara,Rensen, dan Ayse
Diwaktu yang sama..

" Rans ! " ucap Shaza dengan nafas yang terengah-engah disusul dengan Lenneth dibelakangnya

" Ssst ! " bisik Rans.

Rans sedang memulai operasi untuk Cynn sedangkan Satyr sepertinya sudah diobati, dilihat dari perban yang melilit dibagian
dadanya..

" Lho? Troyas dimana? " tanya Shaza, masih dengan nafas yang terengah-engah

" SSSSST ! " bisik Rans lagi, nampaknya dia sedang berkonsentrasi untuk mengobati Cynn.

Lalu, Satyr yang sedang berdiri memberi isyarat tubuh agar Shaza membuka kainberwarna coklat pudar yang sepertinya menutupi sesuatu.. dengan langkah yang penuh dengan perasaan yang tidak enak, bahkan sudah ada perasaan di hati Shaza bahwa yang dibuka itu adalah Troyas yang sudah tak bernyawa lagi..

Perlahan.. Shaza membuka kain itu dan..

" Ngoook Grooook ZzzzzZzzzz "

*GUBRAK !

Ternyata kain yang dibuka Shaza itu Troyas yang sedang tidur, tapi terlihat beberapa lilitan perban di bagian jidat.. perut sampai dada.. dan lengan sebelah kanan..

" Jah ! kok bisa begini? " Tanya Shaza ke Satyr..

" Jadi begini "

*Flashback saat Rans mengobati Troyas

Terlihat seorang pemuda berpakaian putih dengan tas pinggang yang cukup besar sambil membawa pistol Colt yang di sorban berlari ke arah gang yang sudah retak. Langkahnya terhenti ketika gang yang dilaluinya tertutup karena bongkahan batu, sepertinya karena ledakan yang hebat.

" Ck, sudah kuduga " ucap pria itu sambil mengambil 3 tabung kecil berisi cairan berwarna hitam.

Ia melemparkan ketiga tabung itu sampai pecah semua. Cairan itu melumuri sebagian dari bongkahan batu yang menghalangi jalannya. Pemuda itu mundur beberapa langkah seperti mengambil jarak dari bongkahan batu itu, lalu ia mengacungkan pistol colt sorbannya dan berteriak.

*FIRE BULLET ! BLAZE OF FOX !

Seketika ia langsung melepaskan peluru dari pistol colt sorbannya, semakin dekat, perlahan timah panas yang di muntahkan dari pistol itu berubah menjadi bola api.. sampai pada akhirnya berubah menjadi api biru ketika menyentuh bebatuan yang telah disiram cairan hitam itu.

*DUAAAAARR !!!

Ledakan yang cukup besar disertai api biru yang menyelimuti bebatuan itu membuat pemandangan yang fenomenal untuk sementara. Tak lama kemudian bebatuan tadi sudah menjadi abu ,terbakar oleh api dari cairan Anthrasit bikinan pemuda tersebut. Dengan leluasa si pemuda itu melewati bebatuan yang menghalanginya tadi .

Tak lama melangkah, sudah terlihat 2 orang laki-laki. Salah satunya sudah berumur dan satunya masih muda. Lelaki yang masih muda itu didekati pemuda yang tadi menerobos bebatuan tadi.

" Rans.. " ucap pelan lelaki muda yang tengah sekarat itu, bajunya sudah penuh dengan darah dan robekan.

" Troyas.. bertahanlah.. " ucap pemuda yang bernama Rans tersebut.

Rans mengambil toples kecil , dari dalamnya sudah terlihat benda kental berwarna hijau.

" Makan ini. " ucap Rans sambil menyuapi sesendok ramuan kental yang dijuluki " Cyen-Deoul " nya itu.
Dengan sedikit susah payah, Troyas memakan Cyen-Deoul pemberian Rans, katanya ramuan itu bisa menyembuhkan segala luka luar maupun dalam yang di derita pasukan dalam medan pertempuran.

*Pssssh,,asap timbul dari luka sabitan yang di derita Troyas. Tapi tak menutup semua luka tersebut. Darah segar masih bisa mengalir walaupun tidak separah tadi..

" Percuma.. pendarahanku sudah total.. " ucap Troyas dengan terengah-engah.

" TIdak .. kau harus bertahan .. " kata Satyr yang sepertinya sudah sadar dari pingsannya itu.

" Terpaksa.. ku ambil keputusan ini " gumam Rans dalam hatinya.
Kemudian Rans menaruh toples yang berisi Cyen-Deoul . lalu mengambil satu toples bening lagi, dari luar tampak benda itu keras, berongga . dan berwarna merah..

" Apa kau sudah gila Rans? Kau mau membunuh Troyas? " Ucap Satyr yang sekarnag sudah duduk setengah tubuh.

" Tidak.. jika ramuan Bya-Tha ku ini bertemu dengan Cyen-Deoul yang sekarang ada di lambung Troyas, maka Bya-Tha ini akan menjadi katalis untuk mempercepat laju efek Cyen-Deoul.. tapi.. " ucap Rans

" Tapi apa? " Tanya Troyas
Rans menghela nafas sebentar, lalu ia berkata " Kau akan mati keracunan Bya-Tha ini jika tidak bereaksi dengan Cyen-Deoul. "

*DEG!

Suasana menjadi tegang. Ini seperti pertaruhan, jika berhasi; maka Troyas akan selamat. Namun bila tidak, Troyas akan mati.
Troyas menelan ludahnya. Ia tampak gugup , tapi ia harus mengambil keputusan.

" Baiklah. Aku akan memakan Bya-Tha itu ! " ucap Troyas dengan mantap.

" hei. Tunggu sebentar, kenapa tidak Troyas memakan Cyen-Deoul dan Bya-Tha secara bersamaan saja? Bya-Tha akan bereaksi dengan Cyen-Deoul kalau saling bertemu bukan? " Tanya Satyr

" Tidak. Cyen-Deoul hanya akan bereaksi jika terkena asam lambung yang ada di perut " ucap Rans sambil menyiapkan Bya-Tha di sendok besinya itu.

" Siap? " Ucap Rans.

" Siap ! " balas Troyas

Troyas pun melahap Bya-Tha yang ada di sendok Troyas dengan cepat. Muka yang yang mengkerut menandakan benda yang dia makan itu terasa amat pahit. Lalu, badan Troyas mulai bergerak kesana kemari, bibir atasnya mengigit bibir bawahnya, seolah ingin menahan rasa teriak. Tak lama kemudian ia berhenti bergerak.. luka yang tadi ada di badannya berasap.. lalu menutup lukanya hingga tak ada luka lagi di tubuhnya.

"Berhasil ! " ucap Rans bangga.

Mereka mulai curiga, sebab Troyas tak bergerak sama sekali, pergerakan untuk nafas saja tidak aada, Rans mulai mengecek detak jantungnya dengan cara menempelkan jarinya ke urat nadi Troyas di leher. Wajah shok terniang di raut muka Rans. Raut muka yang tadinya senang dan bangga, berubah menjadi wajah yang penuh kekosongan.

" Rans.. ada apa? " Tanya Satyr .

" Detak jantungnya.. tak ada,, " ucap Rans perlahan sambil menatap Satyr.

" APA? " bentak Satyr

" " Rans hanya diam tanpa berkata

" Coba saja kau dengar sendiri detak jantung di dadanya.. " ucap Rans sembari membereskan peralatan Bya-Tha dan Cyen-Deoul nya

Lalu, Satyr mendekat ke Troyas dan menempelkan kupingnya di dada Troyas.. tak lama kemudian terdengar suara dari badan yang tergeletak itu..

" Ngooook. ZzzzzZzzz "

" Rans.. " ucap perlahan Satyr

" Apa? "

" MINTA DI HEADSHOT KAU HAH? " teriak Satyr sambil memegangi MP7 Gold nya, api amarah yang membara-bara terlihat di belakang Satyr. .

" hahaha.. aku kan Cuma bercanda.. terlalu serius itu tidak baik loh.. hahaha,Cyen-Deoul mempunyai efek untuk menenangkan diri.. brarti jika Troyas tertidur, efek katalis dari Bya-Tha berhasil.. Troyas akan selamat "



*kembali ke semula

" Ohh begitu.. " gumam di hati Shaza dan Lenneth

" Satyr, apa kau pernah mendengar orang yang bernama Trix Vegeamore? " tanya Shaza

Suara pengoperasian Rans tiba-tiba berhenti.. Satyr yang tadi tersenyum sedikit sekarang berubah menjadi pucat pasi..

" Apa kau bilang tadi? " tanya Satyr

" Aku bilang, Apa kau pernah mendengar orang yang bernama Trix Vegeamore?

" Dia disini? "

" Ya, barusan aku dan Lenneth disergap olehnya .. dia bersama teman wanita negronya.. "

" Gawat. " ucap Rans.

" lho, memang kenapa? Bukannya dia hanya seorang prajurit dengan penampilan lucu? "

" Kau tak tahu apa-apa.. dia itu sangat mengerikan.. " ucap Satyr , matanya melotot seolah sangat ketakutan..

Readmore...
Wednesday, May 5, 2010

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XXIV.. Cause Were Friends ! "

0 comment (s)
 
Karena.. kita adalah teman.. " balas Shaza singkat.
Mendengar hal itu Lenneth mengambil langkah mundur selangkah, tatapan matanya seolah kosong, dan tak percaya dia mendengar perkataan itu sekali lagi..

*Flash Back ke Masa Lalu Lenneth ->

"Na..na..na..na.. leeennaa sayaang ayaaahh.. " ucap perempuan mungil berambut pirang panjang yang mengenakan baju panjang sampai lutut berwarna pink, tangan kirinya memeluk erat boneka teddy bear berwarna coklat , sedangkan tangan kanannya memegang jari telunjuk seorang pria dewasa berambut coklat mengenakan jas lengkap dengan celana dan dasi yang berwarna coklat muda. Sepatu hitam menemani sosok pria itu.

" Ayah juga sayang Lenna ! " balas pria itu sambil berlutut dan menyamakan tingginya dengan Lenna, tak lama kemudian bocah itu tersenyum dan memeluk tubuh ayah yang ada di depannya itu, boneka teddy bear masih di tangan kiri dan sekarang menempel di punggung pria itu.
"Ayah janji yaaah, ga akan ninggalin lennaa? " kata Lenna yang masih memeluk tubuh ayah nya.
" Iya.. ayah janji ! setiap ulang tahun mu ayah selalu datang kan? Lagipula ayah sudah meninggalkan tempat kerja ayah ! jadi ayah bisa menemani lenna setiap hari ! " ucap pria itu sembari berdiri dan menggendong putri semata wayang nya itu.

1 minggu kemudian..
..

Di malam hari, depan teras pintu utama, di rumah yang cukup megah, terlihat seorang perempuan kecil mengamuk-ngamuk sambil memegangi kaki pria dewasa yang berpakaian baju Kevlar penuh dan sesuatu yang panjang di punggungnya , mata anak kecil itu sudah di penuhi butiran air mata, pipinya di basahi oleh air mata dan lendir yang keluar dari hidung. Pelayan tua berambut putih dan berkumis putih berdiri tepat di belakang Lenna.
" HUWAAAAAAAAAAAAA AYAH JAHAAAAT " teriak perempuan kecil itu sambil terus memegangi kaki ayahnya yang sedang berusaha untuk memasuki bus biru bertuliskan CT-FORCE , dari luar sudah terlihat beberapa perwira melihat ke arah perempuan yang menangis dan meronta-ronta itu.
" Sst.. Lenna.. ayah mendapat tugas.. " ucap ayah Lenna sambil memegangi Lenna yang meronta kesana kesini, perempuan itu akhirnya diam tapi masih kondisi menangis.
" Ta tapi ayah janji yaa.. akan datang di ulang tahun lenna hari minggu nantiii? " ucap Lenna yang diiringi isakan tangisnya.
" Iya ! Ayah janji ! nanti akan ayah bawakan beruang teddy bear yang lebih besaaar dari punyamu ! " ucap ayah lenna sembari mencium kening Lenna.
Lenna tersenyum setelah mendapat ciuman hangat di keningnya, ia berlari ke dalam lalu berteriak " Ayah ! Tunggu sebentar ! " .
Ayah Lenna heran melihat tingkah laku anaknya itu, tak lama kemudian Lenna muncul dari balik pintu sambil berlari-lari dan membawa boneka teddy bear kecilnya itu, namun Lenna terpeleset dan jatuh di depan ayahnya, suaranya agak keras.. pasti sakit.
" yah, nangis deh " gumam Ayah Lenna sambil berupaya untuk mengangkat Lenna, tapi saat tangannya ada di depan muka Lenna, bocah itu berdiri tiba-tiba sambil tersenyum gembira dan menyodorkan bonekanya. Butiran airmata terlihat di kelopak mata Lenna.. tapi ia tak menangis.. Ayahnya sempat kaget melihat lenna tidak menangis..
" Ayah.. janji ya.. ayah akan pulang dan membawa lagi boneka yang kutitipkan pada ayah ini?? "
" Iya.. ayah janji ! " balas pria itu , lalu ia mendekat ke arah Lenna dan mengambil boneka beruang itu. Setelah itu dia berlari ke bus biru yang dari tadi sudah membunyikan klaksonnya.
"Ferguson, aku titip anakku ini ! " ucap ayah Lenna kea rah pelayan tua yang dari tadi menunggu di depan pintu.
" AYAHH ! " Teriak Lenna sekali lagi, Lenna kemudian berlari ke Ayahnya yang sudah di depan pagar rumah nya itu.
" Janji Kelingking ! " ucap Lenna yang sekarang sudah di depan ayahnya dan menyodorkan kelingking tangannya.
" Janji Kelingking ! " balas ayah lenna sambil mengikat kelingkingnya dengan kelingking Lenna, lalu ia kembali mencium lenna dan berbisik " Ayah.. Sayang Lenna.. " .
Ayah Lenna pun berlari dan menaiki bus biru itu. Disana teman-temannya mengejek " hei, dapat boneka? Lucu sekali.. hahaha " tapi pria itu tak mempedulikan ejekan temannya itu, ia segera duduk dan mencari tempat yang dekat dengan jendela dan mengarah ke rumahnya itu.
Buru ia duduk , benda putih yang ada di dasi kupu-kupu teddy bear pemberian anaknya mengalihkan perhatiannya.. ia mengambil benda itu.. rupanya kertas.. ia membalik kertas itu.

" Lenna Sayang Ayah.. Sekarang, Selalu dan Selama-lamanyaa " begitu tulisan kertas yang diambil olehnya, gambar 1 orang pria dewasa yang menggandeng 1 orang perempuan kecil juga ada di kertas itu.

Mata ayah Lenna berkaca-kaca.. tak sadar.. air mata sudah mengalir di pipinya.. semakin dashyat air mata itu mengalir ketika melihat anaknya yang walaupun jauh tapi terlihat di pipi anaknya juga terlihat bekas aliran air mata.. anak semata wayang itu melambai-lambaikan tangan sambil tersenyum..
John alias Ayah Lenna pun menangis dengan volume yang cukup kencang, seisi bus itu diam dan mengerti kenapa dia menangis.. teman sebangkunya menepuk pundak John..
Bus itu pun berjalan dan meninggalkan Lenna sendirian dengan pengasuhnya di rumah megah itu..
" Ayah.. cepat pulang.. " ucap Lenna.

3 Hari sudah berlalu, tepat di hari ulang tahun Lenna..

Terlihat Lenna sedang asik menyusun hiasan pita di sepanjang ruang makannya, Ferguson, Pengasuhnya diminta Lenna untuk tidak membantunya.. ia hanya melihat anak majikannya mondar-mandir memberi hiasan diruangan itu.. di mulai dari pita yang di pasang di atas.. dengan motif bergelombang.. dan balon warna-warni yang ada di titik pertemuan pita itu.
" yak ! selesai ! " ucap Lenna dengan tangan menepuk tangan lainnya.
" Kakek ferguson.. ambilkan kue ulang tahunku dan lilinnya yaa! " ucap Lenna sembari mengelap keringaat yang ada di dahinya.
" Baik nona.. " balas pelayan tua itu..
Tak lama kemudian.. Ferguson datang sambil membawa sekotak kue berwarna coklat yang tidak terlalu besar, di atasnya terdapat lilin kue ulang tahun berangka " 6, Lenna pun segera mengambil kotak itu dan menaruh di meja kayu yang cukup lebar.
Beberapa persiapan sudah di lakukan oleh gadis mungil yang sebentar lagi berumur 6 ini, denga penuh keringat ia berlari ke kemarnya dan masuk ke kamar mandinya untuk bersiap-siap mengadakan pesta nanti malam.
Lenna sengaja untuk tidak mengundang siapapun di hari ulang tahunnya.. kecuali ayah yang sangat ia sayangi. Ia tak ingin di ganggu untuk melepas rindu pada orang tua semata wayang nya itu.
Lenna menunggu di meja sambil duduk di depan kue yang sudah menancap angka 6 di atasnya.. kaki ia goyang-goyangkan, muka ia tempelkan di meja dan tangan yang di taruh di atas meja.
1 jam berlalu.. jam menunjukan 07.00 PM. Masih dini untuk kecewa..
2 jam berlalu.. jam menunjukan 09.00 PM. Wajah kesal mulai dipasang Lenna..
1 jam berlalu.. jam menunjjukan 10.00 PM. Hujan tiba-tiba turun bersamaan dengan petir yang menggelegar.. perasaan tak enak mulai muncul di hati Lenna.
*Kriing..
Telfon berdering.. buru-buru Lenna menghampiri telfon yang ada di dekat pintu utama.. tapi apa daya tinggi seorang bocah kecil 6 tahun menghadapi tinggi meja yang berkisar 1.2 meter itu. Dengan lompat-lompat Lenna berusaha untuk menggapai gagang telfon berwarna putih itu.
" Halo? " ucap Ferguson yang sudah menarik telfon itu dengan gampangnya. Muka Lenna penuh dengan pengharapan agar itu dari Ayahnya..
"Oh.. baik.. akan saya sampaikan pada Nona Lenna.. " balas Ferguson, kemudian ia menutup gagang telfon itu pada tempatnya.
"Kakek Ferguson.. apa itu ayah? Tanya Lenna.
" Nona Lenna.. begini "
*JDAAAAR !!! suara petir menyambar dengan kerasnya.
"hah..hah..hah..
*JDAAAAAAAAR !! petir menyambar lagi.. bersamaan dengan dobrakan pintu rumah duka yang letaknya tak jauh dari rumah Lenna.. seisi rumah duka melihat ke arah pintu yang sudah terbuka, disana juga terlihat seorang anak kecil berambut panjang.. seluruh tubuhnya basah oleh hujan..
"AYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH !! " teriak anak kecil itu diingiri larian ke peti yang ada di depan altar merah .
"AYAH BANGUNNNN !! " ucap perempuan itu sambil mengguncang-guncang tubuh ayahnya yang terbaring lemas di peti kayu.
"AYAH JAHAAT ! AYAH KAN SUDAH JANJI MAU DATANG KE PESTA ULANG TAHUN LENNAAA ! AYAH PEMBOHOONGG !!

The Continues


2 Hari Kemudian..
" Nona.. anda mendapat bingkisan ucap Ferguson sambil memegangi 2 kotak yang terbuat dari karton berwarna coklat, yang satu berukuran kecil dan berbentuk persegi.. dan yang satunya.. berukuran panjang hampir sekitar satu meter lebih..
Lenna yang semenjak kejadian itu hanya duduk di kamarnya menatap kejendela.. ia sama sekali tak mendengar pengasuhnya..
"Nona.. Perlu anda tahu.. pengirim ini bertuliskan nama ayahmu.. "
Dengan secara tiba-tiba dan cepat, Lenna memalingkan wajahnya ke Ferguson.. memperlihatkan wajah yang masih menangis itu. Perlahan ia mendekat ke arah kedua kotak yang ditaruh di lantai. Ferguson meninggalkan Lenna sendirian di kamarnya.
Kotak pertama yang panjang ia buka.. sesuatu yang panjang dan di balut sorban.. sangat familiar.. sebuah amplop putih di taruh di depan benda itu. Lenna mengambilnya dan..
" Yth.. Anakku Lenna..
Ini benda milik ayahmu yang selalu ayah larang agar kamu tak menyentuhnya.. jika pada saatnya ayah gugur pada pertempuran.. gunakan senjata ini dan harumkan nama " Cath " . "
Lenna agak tidak mengerti tentang perkataan ayahnya ini.. lalu ia membuka kotak kedua yang cukup kecil itu. Dan ketika di buka, ia kaget melihat boneka teddy bear yang ia titipkan pada ayahnya ada disitu. Ia mengambil nya dan memeluknya..
" Ayah.. Lenna sayang ayah.. " ucap perempuan kecil itu.
Kemudian ia teringat akan " pesan rahasia " yang dipasang di dasi kupu-kupu teddy bear nya. ia mengeceknya dan ada kertas putih yang sama di tempat yang sama. Lenna mengambilnya lalu membuka pesan itu.
" Lenna Sayang Ayah Sekararang, Selalu Dan Selama-Lamanyaa "
" Ayah juga sayang Lenna.. ayah akan tetap di samping Lenna.. meskipun Lenna tak melihatnya tapi ayah ada di pundak Lenna.. " ..
" Lenneth ! "
" Lenneth ! Jangan bengong ! " ucap Shaza yang sudah memegangi pundak Lenneth.
*Plok Plok Plok Plok
" Reflek yang bagus .. Shaza.. " ucap seseorang dari balik asap ledakan itu.
" Siapa itu? " balas Shaza
" Perkenalkann ~ Aku Trix Vegeamore.. wakil kedua dari semua divisi Free-Rebels " balas orang itu sembari membungkuk setengah badan..

Trix? Siapa dia?

Sumber

Yang buat cerita
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XXIII Comradeship !!"

0 comment (s)
 
Chapter XXIII Comradeship !!

Terlihat seorang pemuda berpakaian putih dengan tas pinggang yang cukup besar sambil membawa pistol Colt yang di sorban berlari ke arah gang yang sudah retak. Langkahnya terhenti ketika gang yang dilaluinya tertutup karena bongkahan batu, sepertinya karena ledakan yang hebat.

" Ck, sudah kuduga " ucap pria itu sambil mengambil 3 tabung kecil berisi cairan berwarna hitam.
Ia melemparkan ketiga tabung itu sampai pecah semua. Cairan itu melumuri sebagian dari bongkahan batu yang menghalangi jalannya. Pemuda itu mundur beberapa langkah seperti mengambil jarak dari bongkahan batu itu, lalu ia mengacungkan pistol colt sorbannya dan berteriak.

*FIRE BULLET ! BLAZE OF FOX !

Seketika ia langsung melepaskan peluru dari pistol colt sorbannya, semakin dekat, perlahan timah panas yang di muntahkan dari pistol itu berubah menjadi bola api.. sampai pada akhirnya berubah menjadi api biru ketika menyentuh bebatuan yang telah disiram cairan hitam itu.

*DUAAAAARR !!!

Ledakan yang cukup besar disertai api biru yang menyelimuti bebatuan itu membuat pemandangan yang fenomenal untuk sementara. Tak lama kemudian bebatuan tadi sudah menjadi abu ,terbakar oleh api dari cairan Anthrasit bikinan pemuda tersebut. Dengan leluasa si pemuda itu melewati bebatuan yang menghalanginya tadi .

Tak lama melangkah, sudah terlihat 2 orang laki-laki. Salah satunya sudah berumur dan satunya masih muda. Lelaki yang masih muda itu didekati pemuda yang tadi menerobos bebatuan tadi.

" Rans.. " ucap pelan lelaki muda yang tengah sekarat itu, bajunya sudah penuh dengan darah dan robekan.

" Troyas.. bertahanlah.. " ucap pemuda yang bernama Rans tersebut.
Rans mengambil toples kecil , dari dalamnya sudah terlihat benda kental berwarna hijau.

" Makan ini. " ucap Rans sambil menyuapi sesendok ramuan kental yang dijuluki " Cyen-Deoul " nya itu.

Dengan sedikit susah payah, Troyas memakan Cyen-Deoul pemberian Rans, katanya ramuan itu bisa menyembuhkan segala luka luar maupun dalam yang di derita pasukan dalam medan pertempuran.

*Pssssh,,asap timbul dari luka sabitan yang di derita Troyas. Tapi tak menutup semua luka
tersebut. Darah segar masih bisa mengalir walaupun tidak separah tadi..

" Percuma.. pendarahanku sudah total.. " ucap Troyas dengan terengah-engah.

" TIdak .. kau harus bertahan .. " kata Satyr yang sepertinya sudah sadar dari pingsannya itu.

" Terpaksa.. ku ambil keputusan ini " gumam Rans dalam hatinya.
Kemudian Rans menaruh toples yang berisi Cyen-Deoul . lalu mengambil satu toples bening lagi, dari luar tampak benda itu keras, berongga . dan berwarna merah..

" Apa kau sudah gila Rans? Kau mau membunuh Troyas? " Ucap Satyr yang sekarnag sudah duduk setengah tubuh.

" Tidak.. jika ramuan Bya-Tha ku ini bertemu dengan Cyen-Deoul yang sekarang ada di lambung Troyas, maka Bya-Tha ini akan menjadi katalis untuk mempercepat laju efek Cyen-Deoul.. tapi.. " ucap Rans

" Tapi apa? " Tanya Troyas

Rans menghela nafas sebentar, lalu ia berkata " Kau akan mati keracunan Bya-Tha ini jika tidak bereaksi dengan Cyen-Deoul. "

*DEG!

Suasana menjadi tegang. Ini seperti pertaruhan, jika berhasi; maka Troyas akan selamat. Namun bila tidak, Troyas akan mati.

Troyas menelan ludahnya. Ia tampak gugup , tapi ia harus mengambil keputusan.

" Baiklah. Aku akan memakan Bya-Tha itu ! " ucap Troyas dengan mantap.

" hei. Tunggu sebentar, kenapa tidak Troyas memakan Cyen-Deoul dan Bya-Tha secara bersamaan saja? Bya-Tha akan bereaksi dengan Cyen-Deoul kalau saling bertemu bukan? " Tanya Satyr

" Tidak. Cyen-Deoul hanya akan bereaksi jika terkena asam lambung yang ada di perut " ucap Rans sambil menyiapkan Bya-Tha di sendok besinya itu.

" Siap? " Ucap Rans.

" Siap ! " balas Troyas

Troyas pun melahap Bya-Tha yang ada di sendok Troyas dengan cepat. Muka yang yang mengkerut menandakan benda yang dia makan itu terasa amat pahit. Lalu, badan Troyas mulai bergerak kesana kemari, bibir atasnya mengigit bibir bawahnya, seolah ingin menahan rasa teriak. Tak lama kemudian ia berhenti bergerak.. luka yang tadi ada di badannya berasap.. lalu menutup lukanya hingga tak ada luka lagi di tubuhnya.

"Berhasil ! " ucap Rans bangga.

Mereka mulai curiga, sebab Troyas tak bergerak sama sekali, pergerakan untuk nafas saja tidak aada, Rans mulai mengecek detak jantungnya dengan cara menempelkan jarinya ke urat nadi Troyas di leher. Wajah shok terniang di raut muka Rans. Raut muka yang tadinya senang dan bangga, berubah menjadi wajah yang penuh kekosongan.

" Rans.. ada apa? " Tanya Satyr .

" Detak jantungnya.. tak ada,, " ucap Rans perlahan sambil menatap Satyr.


Sementara itu.,

" Lenneth ! Awas sebelah kirimu ! " teriak Shaza.

" URYAAAA !! " teriak rebels yang ada di samping kiri Lenneth dan bersiap-siap untuk menebasnya

*Wuzz ( suara silent shoot Lenneth ).

Dengan mudah Lenneth menggunakan Silent Shootnya dan menumbangkan Rebels yang disamping Lenneth.

"FIRE IN THE HOLE ! Ucap Shaza sambil melempar K-400 ke arah gang tempat Rebels berdatangan.

*DUAAR .

Terlihat beberapa Rebels terkena K-400 itu dan " atraksi " di udara. Tapi Rebels masih berdatangan dari arah gang tempat kami bersembilan lewat tadi.
Shaza lalu berlari ke arah mobil yang sudah meledak tadi dan berjongkok disana untuk perlindungan sambil berusaha untuk menembak Rebels dengan M4A1 nya. tapi peluru dari senjata itu tak ada yang mengenai tubuh Rebels itu.

" Lenneth ! Kemari!! " Teriak Shaza sambil melambai-lambaikan tangan , tanda agar Lenneth ke tempat ini. Tapi tampaknya Lenneth tidak mendengar perkataan Shaza, ia masih terus melakukan Silent Shoot nya ke beberapa Rebels yang jaraknya tidak jauh dari nya, meskipun ia berdiri tanpa adanya perlindungan. Tiba-tiba Lenneth lari ke arah Shaza dan langsung berkata,

" Tidak usah kau mengkhawatirkan nyawaku, aku yang mempunyai nyawa ini, aku yang mengurusnya.. " Ucap dingin Lenneth ke Shaza sambil me reload SSG-69 Sorban nya. lalu ia kembali lari ke arah jalan tadi, dimana tak ada perlindungan sedikitpun. ( nekat bener ni cewe ) Shaza pun sepertinya tidak terlalu memperdulikan ucapan Lenneth, kemudian ia melanjutkan "tembak-tembakan nya dengan Rebels.

*DAR * DAR * DAR * DAR *DAR

2 Rebels berhasil di jatuhkan Shaza, mereka semua tertembak di bagian lutut mereka. Tampak Rebels itu meronta-ronta kesakitan sambil memegang luka nya.

*WUZ *WUZ *WUZ

Tiga tembakan Silent Shoot Lenneth juga tak mau kalah, ia menumbangkan satu Rebels, 2 dari peluru tak mengenai Rebels yang cukup lincah itu, tapi tembakan ketiga tepat mengenai kepalanya..

" Dari mana datangnya Rebels ini ? memang gampang ditumbangkan, tapi kalau jumlahnya sebanyak ini kami berdua takkan cukup untuk melawannya ! " gumam Shaza dalam hatinya sambil terus menerus menembak ke arah Rebels.

*DEG..

" Firasat tak enak apa ini? "..

*DEG *DEG..

" Ck ! Sepertinya akan terjadi sesuatu "..
Jantung Shaza tiba-tiba berdetak begitu kencang, firasat buruk mulai muncul di hatinya..

" RPG-7 Siap Di Luncurkan !!! " Teriak seseorang dari arah gang itu. Nampaknya orang itu adalah Rebels yang bersiap-siap untuk menembakkan RPG, tapi ke siapa? Letak persembunyian Shaza pun cukup tersembunyi, tak mungkin Rebels itu menembak ke arah Shaza, Lalu Siapa?

*LENNETH !

Dengan langkah yang sangat buru-buru, Shaza mengambil bagian sisi kiri pintu mobil yang sudah lepas dan berlari ke arah Lenneth, suara dentuman RPG pun terdengar..

*DZIIING

Mendengar suara yang cukup mencolok itu, Lenneth menyadari kalau dia diincar RPG-7 yang tengah melaju ke arahnya, Lenneth makin kaget ketika ia sadar Shaza menggendongnya dengan tangan kanannya, lalu menaruh Lenneth di pundaknya dan membawanya jauh dari sana, akan tetapi jangkauan ledakan RPG-7 itu cukup besar, tak akan mungkin bisa lari dari jarak yang sedekat itu.

*DUAAAAR .. Missile RPG meledak tepat di tempat yang di tuju, mengakibatkan ledakan yang cukup besar dan asap yang menyelimuti.

Terlihat sosok pria yang tengah berlutut dengan sisi pintu kiri mobil yang di pegang erat ke depan, tampilan gosong menyelimuti bagian depan pintu tersebut. Di belakang pria tersebut, juga terlihat sosok wanita remaja yang terkapar dengan tangan kanan memegang senjata Sniper yang di sorban.

" hah hah.. hah.. " ucap pria itu, nampaknya ia kelelahan berlari dari jarak yang lumayan jauh dengan kencang dan menahan ledakan RPG-7 .

" IDIOT ! " teriak wanita yang di belakang pria itu, wanita yang tadi terkapar sekarang sudah berdiri setengah badan.

" Lenneth.. " ucap pria itu dengan nada pelan..

" KAU .. KENAPA? KAU MASIH PUNYA TEMAN ! KAU MASIH PUNYA ORANG YANG KAU SAYANGI UNTUK KAU LINDUNGI ! KAU MASIH PUNYA KELUARGA !! KENAPA KAU MEMPERTARUHKAN NYAWA HANYA UNTUK AKU.! AKU INI HANYA SEBATANG KARA !! AKU TAK PUNYA KELUARGA ! AKU TAK PUNYA TEMAN ! KENAPA KAU MENYELAMATKAN AKU HAH? KENAPA? " Teriak Lenneth dengan penuh amarah.

" Karena.. kita adalah teman.. " balas Shaza singkat.

Mendengar hal itu Lenneth mengambil langkah mundur selangkah, tatapannya seolah kosong, dan tak percaya

Sumber
Yang Buat Cerita
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XXII Meeting!"

0 comment (s)
 
Chapter XXII.. Meeting !!
( Shazas Story )
*JDARRRR
Kepulan asap yang dihasilkan dari ledakan api yang di campur bensin itu cukup besar dan membuatnya seperti awan hitam. Ledakan bensin itu mengakibatkan efek angin yang lumayan kencang.
"RAAAAANS!!! " Teriakku kearah ledakan itu.
Rans yang tak bisa lari dari sana pastinya menerima ledakan itu dengan telak. mungkin dia sekarang sudah..
" Uhuk! Uhuk ! Uhuk! " suara orang yang batuk terdengar dari arah ledakan disana. Sosok seseorang yang sedang memikul seorang lagi terlihat dari balik asap hitam tersebut. Pandangan langsung ku fokuskan ke arah bayangan yang samar-samar itu.
" Uhuk ! " terlihat Lenneth dengan SSG-69 sorban di punggungnya tengah memikul Rans yang batuk-batuk karena asap yang menganggu pernafasan. sedangkan Lenneth terlihat tenang-tenang saja, mereka mendekat ke arahku dan Rans di sandarkan di tembok. Sosok Rans masih utuh, hanya baju putihnya saja yang agak kehitam-hitaman bekas ledakan tadi.
" Lenneth. Thanks ya.. kalau kau tidak menolongku sesaat sebelum ledakan tadi pastinya aku sudah menjadi abu gosong sekarang.. ucap Rans ke Lenneth.
Lenneth tak membalas ucapan terima kasih Rans itu, dia malah bersikap dingin. Senjata sniper yang di sorban itu tiba-tiba ia angkat dan di keker ke arah mobil berwarna coklat yang cukup jauh dari sini. Tak lama kemudian dia menembak ke arah mobil itu. Cara menembak nya berbeda dari Sniper biasa. Dia membanting senjatanya itu ke atas ketika peluru sudah di tembakkan.

*Wuzz
Apa? Apa aku tak salah dengar?
Ia mengeker lagi ke arah Rebels yang dari tadi masih menembaki kami dari arah rumah yang tampak seperti supermarket ( soalnya ada meja kasir disana ) .
*Wuzz
Tidak mungkin !
" URYAAA!!! " Teriak seseorang yang sepertinya seorang Rebels datang dari gang di sebelah kanan Lenneth dan membawa 1 temannya. Mereka berdua memakai Dual-Knife dan siap untuk menikam dia dari samping.
Lenneth tampak tak terkejut sama sekali. Ia mengarahkan Sniper nya itu ke arah Rebels yang paling dekat dengannya. Lenneth kemudian membanting Snipernya ke atas. Dan tiba-tiba Rebels itu jatuh. Rebels 1 lagi pun mengalami nasib yang sama. Lenneth hanya mengarahkan Sniper ke arahnya tanpa mengeker dan membanting senjata api nya itu ke atas lalu tiba-tiba dia jatuh. Setelah itu Lenneth me-reload SSG-69 nya.
Aku mendekat ke tubuh Rebels yang tergeletak itu. Sebuah lubang bundar bekas peluru terlihat dari dada mereka berdua. Mustahil! Sejak kapan?
Suara tembakan pertama dan kedua Lenneth terdengar seperti hembusan angin.
Dan yang ketiga dan keempat sama sekali tak terdengar apa pun!
" Lenneth, bagaimana bisa? " tanyaku
Lenneth kemudian menatapku , lalu bibirnya terangkat pelan lalu berkata " ini kemampuanku, Silent Shoot.. "
" Emm.. maaf aku menyela. Aku agak khawatir dengan kondisi team di Satyr, aku akan mengeceknya " ucap Rans yang sudah berdiri sambil menyimpan Molotov yang tadi di rakit oleh Rans
" Mau kutemani? " ucapku.
" Tidak. Tak usah kau disini saja. Awasi team Master Ayse dari sini.. " balas Rans.
Lalu aku mengangguk dan dia pun berangkat ke arah gang Satyr sambil membawa tas pinggang dan menyiapkan pistol Colt nya..
Aku kembali ke posisi semula dan mulai mengawasi keadaan di sekitar jalan raya lagi. Beberapa mayat Rebels Karena tembakan Silent-Shoot Lenneth tadi terlihat bergeletak di jalan. Suara tembakan sudah tak terdengar. Sepertinya sudah tak ada Rebels lagi disini.
=================================================
Kembali ke pertempuran Ayse dan Blitz.
*DREEET *DREEET *DREEEET
*DAR *DAR *DAR *DAR *DAR
" hah hah.. hah.. Blitz.. kumohon jangan lakukan ini.. " ucap Ayse dengan nada lemas, dia sudah kelelahan menghindar peluru beruntun dari Blitz. Sedangkan Ayse ragu-ragu untuk menembaki Blitz, walaupun dia bisa membunuhnya dengan cepat.
" Kenapa? Apa kau takut nona Taylor? " sahut Blitz sambil mereload MP5K nya dan bersembunyi di balik kotak telepon.
" Cynn sudah kuanggap sebagai adik kandungku sendiri, berarti kau juga " kata Ayse
" Adikmu? JANGAN BERCANDA ! KAU TAK TAHU BAGAIMANA RASANYA PUNYA AYAH YANG SELALU MEMUKULIMU TIAP MALAM ! KAU TAK TAHU BAGAIMANA RASANYA PUNYA IBU YANG SELALU PERGI DAN MENINGGALKAN MU SENDIRI ! KAU TAK TAHU BAGAIMANA RASANYA PUNYA KAKAK YANG TIDAK MEMBANTU MU KETIKA KAMU KESULITAN ! KAU TAK TAHU RASA SAKIT YANG AKU DERITA SELAMA INI ! " teriak Blitz dari belakang kotak telefon itu.
" Pastinya kakakmu mempunyai alasan.. " ucap Ayse perlahan
" DIAM ! " teriak Blitz lagi dari tempat yang sama.
" apakah kau sudah pernah menanyakannya? " Tanya Ayse
Blitz teringat akan memori saat ia masih berumur 5 tahun.. sedangkan kakaknya yang terpaut 5 tahun lebih tua berumur 10 tahun.
Di sebuah gubuk tua, pada malam hari. di daerah yang cukup terpencil, dan terletak di daerah yang cukup gersang
*DUAGH!!
" DASAR ANAK BODOHH!!! " teriak seorang pria sambil mengayunkan tongkat kayu panjang yang cukup keras dan padat ke seorang bocah yang badannya sudah biru-biru bekas ayunan tongkat yang sangat menyakitkan itu
" Ayah.. maaf.. a..aku tak sengaja menghabiskan nasi bungkus itu.. aku lapar yah.. " ucap bocah lelaki dengan kaos kuning yang cukup usang dan celana pendek selutut berwarna hitam itu sambil menangis.
"BOHONG ! BILANG SAJA KAU RAKUS DAN MAU MAKAN NASI ITU SENDIRIAN ! " teriak pria itu dan sekali lagi mengayunkan tongkat itu ke badan mungil bocah ini.
*DUAGH.
" Ayah.. sakit.. ampun.. huwaaa " tangis bocah itu.
Pria itu tampak tak mendengar perkataan pilu bocah ini, malah ia semakin cepat dan semakin keras memukul tongkat kayu itu.
Sosok bocah perempuan yang lebih dewasa dari bocah lelaki itu terlihat dari sela-sela pintu, ia tampak sedang menangis melihat adik satu-satunya sedang dipukuli secara tragis oleh ayahnya yang dalam kondisi mabuk itu.
" kakaak.. tolong Andrew kak.. sakiiiit.. " ucap bocah yang tengah di pukuli oleh Ayahnya sambil menadangkan tangannya ke arah kakaknya yang ada di sela-sela pintu itu berharap pertolongan dari nya. Akan tetapi , bocah perempuan itu malah lari dan meninggalkan adik satu-satunya itu di pukuli oleh Ayahnya..
" huwaaaaa ayah sudah.. sakiiiit "
Hampir setengah jam sudah ayah Andrew memukuli anaknya sendiri dengan tragis. Setelah puas melampiaskan kekesalannya pada buah hatinya, pria itu lari ke kamarnya dengan langkah yang terhuyung-huyung karena masih terkena efek alcohol dari minuman keras yang ia minum. Dengan berbagai luka lebam dan kulit berwarna biru karena pukulan tongkat itu, Andrew pergi ke halaman belakangnya , disana ia di temani oleh gelapnya malam dan sinar rembulan malam hari. Ia bersandar di pohon kering dan melihat ke atas sambil mencoba menahan tangis dan rasa sakit di sekujur tubuhnya..
Dengan langkah kaki yang pelan, seorang bocah perempuan yang berambut pendek , berkaos pink dan bercelana pendek hitam datang dari pintu yang sama tempat Andrew datang ke halaman ini.. dari jauh ia berkata..
" An.. Andrew.. " ucap kakak Andrew yang tidak lain adalah Cynthia.
" Maaf ya.. kakak tak bisa menolong mu tadi.. kakak takut.. " kata Cynthia sembari melihat adiknya yang tengah mencoba menahan tangis. Lalu ia mulai mendekat ke arah adiknya
" Ka.. Kakak.. JAHAT ! KAKAK NGA NGERTI RASA SAKIT YANG AKU RASAIN ! " teriak Andrew sambil menjauh dari jangkauan Cynthia yang sudah dekat dengannya.
Melihat ucapan adiknya itu, butiran air mata sempat mengalir dari pipi Cynthia, ia merasa malu sebagai kakak yang tidak melindungi adiknya. Ia merasa sedih melihat adik satu-satunya itu sekarang kesakitan karena pukulan dari ayah kandung mereka sendiri.
" Andrew.. Maafkan kakak yah? Nanti kakak bantu untuk menyembuhkan lukamu.. ya? " ucap Cynthia yang masih berusaha untuk mendekati adiknya.
" nga usah ! bisa sendiri ! " balas Andrew dingin. Dengan luka yang masih terasa sakit itu ia berlari ke arah depan rumah.

Kembali ke pertempuran Ayse dan Blitz.
" SUDAH LAH ! KAU TERLALU BANYAK BICARA ! " teriak Blitz . lalu ia melompat dari kotak telefon dan membabi buta Ayse dengan dual MP5Knya.
*DREEET * DREEET * DREEET.
Hampir sebanyak 70 peluru berukuran 2.62 mm itu berlari ke arah Ayse yang berdiri kokoh tanpa perlindungan , tapi tak 1 pun peluru menyentuh Ayse.
" SIAAAAAAAL " ucap blitz sambil me-reload lagi MP5K nya.
" Kau yang sekarang dalam emosi, takkan bisa menembak dengan teratur.. " sahut Ayse yang masih berdiri dengan tegap.
" MATI KAU ! " kata Blitz sambil menodongkan dual MP5Knya , akan tetapi betapa kagetnya Blitz ketika melihat suasana di depannya sudah kosong.. Ayse yang berdiri tadi pun sudah tak ada. Angin yang berhembus menemani kekagetannya itu.

*KRETEK. Suara senjata yang sedang di pasang terdengar dari arah belakang Blitz.

" Andrew Palmer, Kau di tahan dengan tuduhan sebagai pengkhianat CT-FORCE, jatuhkan senjatamu dan angkat tanganmu " ucap Rensen yang sudah ada di belakang Blitz. Di samping kiri sudah ada Cool , dan di kanan sudah ada Ayse. Mereka bertiga menodongkan senjata mereka masing-masing ke arah Blitz. Ayse dengan dual P90, Rensen dengan secondary weaponnya. MK-23, Cool dengan Dual Kriss nya.

" Si.. Sial.. " gerutu Blitz sambil melepaskan kedua senjata kembarnya itu ke tanah.
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XXI.. Wild Shoot!"

0 comment (s)
 
Chapter XXI.. Wild Shoot!

(Ayses Story)

Sekarang kami semua ada di suatu rumah kecil dengan kaca yang sudah pecah bekas tembakan Rebels tadi.. kami menyusun strategi untuk langkah berikutnya.. beberapa ledakan terdengar disini. Asap nya pun juga terlihat.. suara tembakan dan suara granat pun terdengar
" Master.. apa langkah kita selanjutnya? " Tanya Rensen
" Hmm.. bisa kah kau melihat rebels dari jendela itu? " balasku..
"Ya,aku bisa melihat beberapa dari sini.. banyak di antaranya sedang menembak ke arah team Acid Pool.. aku bisa menembak beberapa Rebels dari sini dengan leluasa " kata Rensen
" Jangan, bila kau menembaknya, pasti Rebels itu akan datang kemari dan kita akan dalam masalah " sela Cool..
" Cool benar, akan memancing banyak perhatian jika kita menembak langsung.. Oh iya! Lihat lah kemari ! aku membawa peta Up Town .. sekarang kita ada di rumah ini.. team Satyr ada di gang paling kiri.. dan mungkin sekarang sudah melewati rel kereta jika tak ada halangan.. team Acid Pool ada di tengah.. menurutku.. kita tetap pada rencana kita untuk ke markas Rebels disana melewati gang disamping kita ini.. " kata ku
" Baik.. tak ada masalah " ucap mereka serentak
Kami pun bergerak ke gang paling kanan.. suara adu tembak masih terdengar dengan jelas, tapi kami menghiraukannya. Gang yang kami pilih tidak salah, tidak ada tanda-tanda Rebels disini. Kami terus berjalan sampai pada akhirnya kami dikepung oleh Rebels dari arah belakang dan depan..
" Cih.. sudah kuduga ini jebakan " ucap Cool
" jatuhkan senjata kalian ! " teriak salah satu Rebels itu
" Rensen.. lakukan keahlianmu.. " bisikku ke arah Rensen
" Oke! " balas Rensen
Seketika suasana di sekitar menjadi pelan.. bisa kulihat Rensen dengan leluasa berjalan dan mengambil satu persatu senjata Rebels itu dan melemparnya jauh dari jangkauan mereka, setelah itu dia menyiapkan MK-23 nya dan menembaki para Rebels yang menodong kami.. aku tak berani melihat. Sekitar 3 menit berlalu.. waktu kembali menjadi normal.. para Rebels sudah " tiduran di lantai. Rensen kembali dengan ekpresi muka yang cukup seram. Aku menghiraukannya dan mengajak mereka agar terus berjalan ke ujung gang yang terdapat mobil berwarna hitam dan berukuran cukup besar. Sesampainya disana kami melihat ke arah base Rebels. Betapa kagetnya kami melihat beberapa Rebels sedang menyiapkan sekitar 4 RPG-7 Launcher dan mengarahkannya ke arah depan..
" 4 RPG Launcher Siap untuk di luncurkan pak " ucap salah satu rebels ke rebels lainnya yang menggunakan Beret merah.. sepertinya dia juga berpangkat mayor, sama sepertiku
" Baik, luncurkan ke arah mobil yang barusan meledak itu " balas mayor itu
Hah? Meledak? Apa mungkin itu daerah team nya Shaza?
" Rensen, cepat kembali ke team Acid Pool.. " ucap ku

" Jangan ! jika Rensen kembali kesana ada kemungkinan ia bisa di sekap Rebels lain , dan kita akan terpencar, percayalah pada Acid Pool! "
" Mungkin kau benar.. baiklah aku percaya padanya. Sekarang lebih baik kita menghabisi semua Rebels itu!! Aku mempunyai rencana.. pertama, ambil semua K-400 yang kita punya lalu ambil pemicunya ! Rensen gunakan kemampuan mu lalu taruh semua K-400 ini ke daerah mereka.. usahakan cepat karena waktu meledak K-400 ini cukup cepat.. mungkin waktu saat Extrimity mu berlaku untuk 30 detik! Setelah meledak, Cool ! gunakan Desperado mu ke arah mereka .. lalu Rensen, kemampuan mu memerlukan durasi 5 detik setelah pemakaian pertama.. saat Cool melakukan Desperadonya dan sudah 5 detik berlalu.. gunakan lagi kemampuan mu dan bawa aku kesana ! aku akan membereskan yang tersisa ! "
" Cemerlang! " ucap Rensen sambil menepuk tangannya
" Ya, Shall We Begin? " ucap Cool, lalu ia tersenyum dan menyiapkan Kriss S.V dan memasangnya dalam dual mode
penyeranganku dimulai dengan mengumpulkan semua K-400 milik kita masing-masing.. semuanya ada 3, lalu kami melepaskan pemicunya. Rensen dengan sigap langsung memakai kemampuannya dan mengambil K-400 dari tanganku & Cool, setelah itu dia berlari dan langsung menaruhnya di tempat orang yang sedang membawa K-400 itu.. selang beberapa lama Rensen kembali bersamaan dengan ledakan K-400 itu. Suasana kembali normal.. Cool menaiki mobil hitam ini lalu melompat sambil melakukan Desperado.
*DESPERADO!! Teriaknya..
Suara tembakan bercampur teriakan terdengar dari arah Rebels itu, 5 detik telah berlalu.. Kriss milik Cool terlihat sudah kehabisan peluru. Aku memberi aba-aba kepada Rensen agar memakai Extrimitynya lagi.. Suasana kembali menjadi lambat.. Rensen menghampiriku lalu menggendongku.. tampak ia sedikit kewalahan saat membawaku ( maklum, beratku 53 Kg, ) . Setelah sampai disana aku sempat member isyarat agar meminjamkan P90nya kepadaku, Rensen mengerti dan meminjamkannya.. lalu ia kembali ke tempat Cool dan menggiringnya ke tempat aman..
Suasana kembali seperti semula.. kepulan asap masih ada disini beberapa Rebels ada yang terkapar ada yang terluka.. ada juga yang keheranan melihat aku seorang CT-FORCE dengan 2 P90 di kiri dan kanan disini.. tapi masih banyak Rebels yang tidak menyadari kehadiranku..
Ini Saatku.. SHOW TIME !

Ku hadapkan kedua lenganku kearah kiri dan kanan.dan kumulai seranganku ! Wild Shoot !
*WILD SHOOT ! teriakku sambil menembakkan kedua P90 ini secara asal-asalan ke arah mereka dan berputar-putar..
1..3..8..10..15..19 Rebels jatuh.. sekarang tersisa Rebels yang mengenakan beret merah itu dia tampak tak bersenjata..
" Lama tak jumpa nona Taylor.. " ucap Rebels itu
" Siapa kau? Mengapa kau bisa tahu nama belakang ku? " tanyaku sambil me-reload kedua p90 ini.
" Oh.. maaf ! aku tak sopan di depan wanita ! perkenalkan ! namaku Andrew Palmer. Panggil aku Blitz ! " balas orang itu..
" Palmer? Apakah kau adik dari Cynn yang menjadi Rebels itu? " tanyaku..
" Cynn? Oh Cynthia kakakku ! apakah dia masih hidup? " balas nya
" Apa maksudmu? " ucapku
" Ck! Tuan Vacco berkata ia akan membereskan 3 orang yang bergerak ke gang kiri! Para sniper bilang kalau salah satu dari mereka adalah kakakku!.. pastinya dia sudah mati.. GYAHAHAHAHA ! " kata Blitz
" HEI ! DIA ITU KAKAKMU ! " teriakku
" Memang kenapa? Kau tak tahu kondisi keluarga kami ! jadi lebih baik kau DIAM! " ucapnya , lalu ia mengambil 2 MP5K di punggungnya dan mengarahkannya kepadaku.
" Lebih baik jangan.. " ucapku
" Oh ! Kenapa tidak? Aku ingin sekali membunuh perwira wanita kebanggaan CT-FORCE ini ! " serunya..
" Aku tak ingin Cynn menangis di depan makam yang bertuliskan namamu" balasku..
" Ck! SUDAH KUBILANG KAU TAK TAHU APA-APA TENTANG KELUARGA KU ! " sahutnya sambil menerjang ke arahku..



( Satyrs Story )
" MATI KAU BOCAHHHHH " Teriak Vacco dengan tangan yang sudah ada di atas siap untuk menyambit Troyas..
Aku tak berani melihat.. ku tutup mataku dengan lengan ini. Pastinya sebentar lagi akan terdengar suara yang menyakitkan..
..
..
Hampir 10 detik berlalu.. tapi tak terdengar suara sabitan ataupun langkah kaki sekalipun..
" Satyr, kau tak apa? " ucap seseorang yang sepertinya Troyas.
Kuangkat kepalaku.. dan benar saja.. Troyas masih berdiri kokoh sedangkan Vacco.. apa? Vacco membeku ?
" Sebentar.. aku akan menghentikan pendarahanmu.. " ucap Troyas .. lalu ia mendekat ke arah ku dan mengambil 2 tabung kecil berisi cairan berwarna bening..
" Troyas.. mengapa Vacco bisa menjadi seperti itu? " tanyaku
" Perhatikan apa yang bisa di lakukan 2 cairan ini jika di satukan.. " balas Troyas sambil menyiram kedua cairan itu ke dadaku yang teluka karena Kukri Vacco tadi..
" Cairan yang ada di samping kiriku adalah Sodium Sulfat.. sedangkan yang ada di kananku adalah air biasa.. Sodium Sulfat bisa bereaksi dengan air lalu memadatkan rupa partikel air itu menjadi Es seperti ini.. " terangnya..
Perlahan air yang di siram tadi berubah menjadi Es.. dan membuat pendarahan di dadaku berhenti tuk sementara.. rupa es ini agak berbeda dari es biasa.. lebih padat. Tapi tak terasa dingin sedikitpun..
Troyas lalu duduk di sampingku dan memejamkan matanya .. dia tersenyum sedikit.. lalu berkata "aku akan beristirahat sebentar.. " setelah itu dia memiringkan kepalanya dan menyenderkan nya ke arahku.. aku sadar dia sedang sekarat sekarang..
" Rans.. kami butuh kamu disini " ucapku lewat Radio..
" .... "
" Rans? " ucapku lagi.
".
Sepertinya mereka lupa untuk memasang chanel di radio.. Ayse dan yang lain pun belum aku beri tahu..
Ugh.. sepertinya aku takkan bisa maju lebih dari ini..
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XX.. Froze Aura.."

0 comment (s)
 
( Satyrs Story )
" AAAAA!! " Teriak Troyas sambil meronta-ronta kesakitan..
Aku ingin membantu!! Tapi sendi lututku sepertinya sudah robek akibat tebasan Kukri Vacco tadi.. aku mencoba meraiih Mp7 ku yang jaraknya lumayan jauh dari ku..
*CRASH *CRASH *CRASH
Vacco semakin mempercepat tebasan Kukrinya itu.. darah Troyas bercucuran ke mana-mana..
Sedikit lagi ! aku bisa menjangkau Mp7 ku !
*CRASHHHHH
Suara tebasan Kukri itu terdengar jelas.. Troyas terlihat sudah tak bergerak lagi..
Setelah memastikan Troyas sudah tak bergerak.. Vacco menghampiriku.. ia mengambil dan memutar Mini-Axe di tangannya.. asap smoke bomb tadi pun sudah mulai pudar..
" Ternyata ini Legend Of Myth Satyr yang di peringkatnya di atasku itu dan teman seperjuanganku di Green-Beret?? Betapa lemahnya ! " Kata nya..
Hhh! Coba Mp7 ada di tanganku.. pastinya dia sudah mati dari tadi..
" Dengan ini aku akan menjadi Legend of Myth yang ke 6 ! " ucap Vacco dengan tangan yang siap melempar Mini-Axe ke arahku..
*DAR *DAR
Suara tembakan yang tampaknya tak asing lagi terdengar dari arah belakang, bersamaan dengan itu Mini-Axe di tangan Vacco jatuh ke lantai

" Vacco.. Putra tunggal D-Fox.. angkat tanganmu dan berlutut lah !! " ucap Cynn yang sudah bangkit sambil menodongkan D-Eagle emasnya ke arah Vacco..
" Baiklah.. kau menang.. " kata Vacco .. lalu ia berlutut dengan tangan yang disilangkan di belakang kepalanya.. Cynn mendekat ke arah Vacco sambil menyiapkan borgol.. tiba-tiba senyum licik teraut di muka Vacco.. Ini Jebakan..
" CYNN AWAS ! " Teriakku.. Cynn mundur beberapa langkah dan menodongkan lagi D-Eagle nya ke Vacco.. akan tetapi pergerakan Vacco lebih cepat.. ia mengambil Kukrii dan menyerang Cynn..ia menyelak serangan Vacco dengan menjadikan D-Eaglenya sebagai tameng.. beberapa percikan api terlihat ketika Kukrinya menggores D-Eagle emas itu..
Beberapa pukulan dan tendangan di lakukan Vacco dan Cynn.. Vacco memukul Cynn .. akan tetapi Cynn menangkisnya dengan D-Eaglenya.. Cynn menendang Vacco.. tapi Vacco menghindar dengan melakukan Salto belakang..
Selang beberapa menit.. Vacco mengambil dan melemparkan lagi 1 smoke bomb dari kantung celananya..
Cynn terlihat panik ketika asap keluar dari smoke bomb itu..
Ia menutup mata dan menempatkan kedua tangan yang memegang D-Eaglenya di sisi kiri dan kanan.. yak ini Sensibility Shoot milik Cynn !
Asap sudah memenuhi area disekitar sini.. pandangan dan pernafasanku pun sedikit terganggu.. MP7 GD sudah berhasil kuraih .. aku me reload MP7 ku..
Tanda-tanda Vacco terlihat nihil.. tapi dari tadi Cynn berputar-putar mencari letak Vacco..
*Tap..
Suara langkah kaki yang halus tapi terdengar jelas membuat kami melihat ke arah kiri dimana sumber suara itu berasal..
*Tap..
Suara yang sama terdengar lagi, tapi suara ini terdengar dari arah kanan..
*Tap.. * Tap.. * Tap..
Langkah kaki terdengar dimana-mana ! Cynn berputar-putar mencari suara langkah kaki itu..
Bayangan hitam dengan tangan yang memegang golok panjang terlihat dari belakang Cynn.. itu VACCO !
" CYNN BELAKANG MU ! "
Mendengar kata ku ia melihat kebelakang.. lalu
*CRASHHHH
Darah segar tercucur.. Cynn telat untuk mengelaknya.. Kukri Vacco mengenai telak perut Cynn..
Cynn pun rubuh dengan darah yang melebar kemana-mana.. Vacco menjilat darah Cynn yang ada di Kukriinya.. sama seperti penyerangan di Sentry Base.. tapi berbeda orang.. aku menyembunyikan MP7 ini di balik badanku..
" Apa dia sudah gila menutup mata nya sendiri? " Ucap Vacco..
" Tidak ! itu salah satu kemampuannya " bentakku
" Ya.. Apalah itu.. " balas nya singkat..
Jika tadi dia mau membunuhku dengan 2 Mini-Axe nya.. maka kali ini dia menyelipkan semua Mini-Axe di kedua tangannya..
1..3..5..8.. 12..
Ada 12 Mini Axe di tangannya.. sekarang ia mengancang-ancang untuk melemparkannya..
Aku menunggu saat yang tepat agar dia tak bisa menghindar dari peluruku..
" RASAKAN INI!! " Teriakknya sambil melempar 12 Mini-Axe secara bersamaan dalam jarak yang cukup dekat ini..
Aku bisa melihat Mini Axe itu berputar..
Yak!! SEKARANG !
Aku bangkit dan menembak seluruh Mini Axe itu.
*DAR *DAR *DAR
1.2..4..6.. 8.. 9.. 12 !
Mini-axe itu sekarang sudah terpapar di lantai.. Vacco sempat tertegun sejenak..
Kupakai kemampuan HeadHunter ku.. dan kubidik kepalanya..
*DAR * DAR *DAR
Sial meleset !! dia berputar-putar untuk mengelabuiku.. huh..
*DAR *DAR *DAR *DAR *DAR
1 peluru tepat mengenai ujung kakinya ! tapi sepertinya tidak terlalu berpengaruh.. Vacco menerjangku terang-terangan dengan posisi lurus.. aku pun leluasa untuk menembak kepalanya.. kubidik ke arah depan.. Vacco semakin cepat menerjangku..
*CTEK
Cih ! Reload ! aku dengan cepat mengambil amunisi di rompiku .. tapi sepertinya tidak sempat .. Vacco sudah ada di depanku dengan Kukrii di tangannya
*CROOOT
" Uhuk.. " tiba-tiba aku merasakan benda dingin ada di dadaku.. lalu darah keluar dari mulutku..
SIALLL ! Kukri itu menancap di dadaku !
" Si.. SIALL " ucap ku ..
" Lemah.. " kata Vacco perlahan..
Dia menancapkan Kukrii nya sampai ke dinding. .. aku tak bisa bergerakk.. Kukrii ini menahanku.. lalu Vacco mengambil 1 buah Mini-Axeyang terpapar di lantai tadi.. dia mengukur kepalaku.. dan mengancang-ancang melemparkannya..
*DZING..
Suara Mini-axe itu terdengar sampai ke kupingku.. dan sekarang sudah ada di tepat di muka ku..sial..
*Krek * Krekk..
Ehh? Ujung Mini-Axe itu tiba-tiba timbul Es? Es yang hanya di ujungnya merambat sampai ke pangkal Mini-Axe dan membuat benda itu berhenti berputar..
" Apa?.. Apa-Apaan ini? " Ucap Vacco dengan ekpresi kaget..
" Cukup sudah kau melukai temanku.. " sahut Troyas.. dengan nada yang lemas..
hah ! ia berdiri dengan pakaian Kevlar yang sudah hampir semuanya tercabik-cabik berhias darah dengan mulut yang mengeluarkan darah
" Bocah.. Kau menantangku? " kata Vacco.. lalu ia mengambil Kukrii yang tertancap di dadaku ini.. aku pun rubuh ke lantai..
" Ya.. Kemarilah.. " balas Troyas singkat
Vacco maju dengan perlahan ke arah Troyas yang berdiri lemas tanpa senjata di tangannya.. Apakah dia sudah gila?
Tangan Troyas secara perlahan merambat ke kantong di pingganggnya.. Vacco mempercepat langkahnya..
*PRANG.. *PRANG..
2 Tabung yang berbentuk sama dengan milik Rans dilempar oleh Troyas ke badan Vacco.. ia sempat menghentikan langkahnya dan memperhatikan cairan yang membasahi tubuhnya itu.. Vacco semakin geram.. ia lari ke arah Troyas dengan Kukrii yang diangkat tinggi-tinggi..
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XIX.. Lacerated !!"

0 comment (s)
 
Chapter XIX.. Lacerated !!
( Satyrs Story )
Rebels sudah menunggu kami di depan.. aku menyuruh Cynn dan Troyas agar mundur sedikit.. lalu aku memejamkan mataku.. menarik nafas.. fokus.. setelah aku membuka mataku nanti aku hanya akan melihat pada bagian kepala saja.. perlahan kubuka mataku.. lalu aku menoleh ke belakang.. kulihat Cynn dan Troyas..
Ya.. berhasil.. pandanganku sekarang jauh lebih pudar dari biasanya.. jika aku melihat bagian tubuh dan sekitarnya.. pandanganku hanya hitam putih.. tapi jika aku melihat bagian kepala.. pandanganku utuh dengan warna..
Smoke bomb ku ambil dan kulempar kea rah rebels itu.. suara tembakan terdengar jelas saat asap keluar..
" Satyr.. hati-hati! "ucap Cynn sambil memegang pundakku..
Aku membalasnya dengan senyuman kecil.. lalu aku melompat ke arah bomb asap itu..
Ini membuat semakin mudah saja.. aku hanya tinggal menghindar dari peluru dan mencari kepala sebab pandangan yang lain mempunyai warna yang sama dengan warna smoke bomb.. HeadHunter.. inilah nama kemampuanku ini..

*DAR
Seorang Rebels yang sedang mengreload senjata terlihat.. aku segera menembaknya ..
*DAR * DAR
2 orang Rebels dari sela-sela kaca tak lolos dari pandanganku..
Suara tembakan sudah berhenti.. aku mencari rebels lagi.. tapi dari tadi yang kulihat hanya hitam putih saja.. jadi sudah tak ada rebels lagi disini..
Ku hilangkan Head Hunter ku, kemampuanku ini hanya kupakai jika di depan muka ku ada musuh..
" Hebat!! ucap Cynn sambil menepuk tangannya..
" Haha.. ayo kita lanjutkan " balasku..
Tiba-tiba ekspresi Cynn menjadi aneh.. mukanya seperti menunjukkan kekagetan.. dia mengeluarkan satu pistol D-Eagle emasnya.. dia mengarahkan ke arahku.. ha? Apa-apaan ini?
*DAR
Dia menembakkan pistolnya tepat kea rah kepalaku.. maksudnya apa ini?
*DZING..
Peluru itu melewati dari telinga kananku.. lalu terdengar peluru itu membentur sesuatu..
*TRING..
Aku menoleh ke arah belakang.. di tanah terlihat ada pisau berbentuk kapak.. ini.. Mini-Axe..
" Keluar kau pengecut !! " teriak Cynn.. di tangannya sudah disiapkan 2 D-Eagle emas..
" Bisakah kau menemukanku? " sahut seseorang dari arah yang tak bisa di tebak..
Tiba-tiba 2 buah Mini-Axe dalam kondisi berputar cepat menghampiri ku dari arah gang sebelah kananku . dengan sigap aku memakai MP7 GD ku sebagai perlindungan..
*CTANG
MP7 ku tergores cukup parah.. tapi berkat ini aku selamat dari Mini-Axe itu..
" MP7 Gold.. apakah kau Satyr? Legend Of Myth ke 5? " ucap orang yang posisinya aku tak tahu itu..
" Aku takkan menjawab pertanyaan dari orang yang tidak jantan sepertimu ! balasku.
" Itulah aku.. seorang Assassin.. "
Assassin.. ? Apakah dia Vacco?
" Atas ! dia di atap gedung ! " ucap Cynn sambil mengambil K-400 nya dan melemparnya ke arah atap..
K-400 itu tak sampai di atap. Granat itu meledak di tepi atap.. lalu setelah ledakan timbul.. beberapa smoke bomb jatuh dari atap itu..
*Ting * Ting
Smoke bomb itu berjatuhan dari arah atap..
Aku kenal smoke bomb ini.. Ya ! Ini Vacco ! Aku tak mungkin mengalahkannya jika aku membawa Cynn dan Troyas!
" SEMUA LARII " Teriakku sambil lari ke gang kanan.. sedangkan Cynn dan Troyas berlari ke arah belakang..
*Piiipp * Piiippp
Suara yang tak asing lagi bagiku terdengar .. suara ini.. C5 !
*JDARRRRR

" UAGHHH " teriakku.. badanku terhempas sampai ke tumpukan kardus di belakangku.. ledakan C5 itu merusak sebagian Kevlar dan membuat luka bakar hebat di lenganku..
Cynn ! Troyas ! kemana mereka?
Segera ku singkirkan kotak kardus yang menutupiku ini.. asap dari smoke bomb itu sudah memenuhi hampir seluruh area ini.. gang yang tadi mau ku lalui sudah runtuh dan menutupi jalan gang itu.
Ku pakai Head Hunter ku untuk mencari Cynn dan Troyas.. putih.. hitam.. putih.. Cih ! hampir semuanya putih ! aku tak dapat melihat kepala mereka !
" Kau mencari mereka? " sahut seseorang yang sepertinya ada di belakangku..
Aku membalik badanku.. dan yang kulihat adalah seorang dengan Mini-Axe di sekujur tubuh, memakai googles.. dan memasang Amok Kukri di pinggangnya . pria itu mencekik leher Cynn dan Troyas menggunakan lengannya.. mereka kelihatannya pingsan..
" Lepaskan mereka.. dan kita selesaikan masalah yang dulu.. " ucapku..
" Hmm.. Bagaimana Ya? " balasnya..
Kesempatan.. dia sedang lengah.. ku tendang bagian dadanya dengan kakiku.. dia terjatuh sampai lantai.. Cynn dan Troyas lepas dari cengkramannya
" Ha ha.. Perempuan saja bisa lebih baik dari ini " ucapnya sambil tertawa..
Cih.. apa-apaan ini.. aku menendangnya dengan sekuat tenaga tadi!
Dengan pergerakan yang sangat jelas, dia mengambil Amok Kukri yang di pinggangnya.. lalu memasang kuda-kuda dan tanpa jeda langsung menerjangku dari jarak yang cukup dekat
Dengan kondisi yang kaget aku mengarahkan Mp7 ku ke arah Vacco dan menembakkan beberapa peluru..
*DAR *DAR *DAR *DAR
*CTANG * CTANG * CTANG * CTANG
APA? Dia menangkis peluruku hanya dengan kibasan Kukrinya itu?
Jarakku dengannya tidak jauh lagi ! dia mengangkat Kukrinya tinggi-tinggi dan siap menyambit ku.. aku memasang Mp7 ku sebagai perlindungan..
*CTANG
Aku sempat menutup mataku.. tapi tanganku merasakan MP7 ku sedang bersentuhan dengan Kukri nya.. tapi goncangannya tak terasa begitu kencang.. kubuka mataku perlahan.. memang benar.. sekarang aku sedang berhadapan dengan Vacco..
Vacco mengarahkan kepalanya ke arah kakinya... terlihat tangan Troyas sedang menahan kaki Vacco..
Ekpresi muka Vacco berubah .. dia tersenyum kecil..
*CTANG.. *CRASHH
Aku tak menduga serangan mendadak dari Vacco.. dia membanting Amok Kukrinya yang sedang bersentuhan dengan MP7 ku hingga Mp7 GD ku terjauth ke lantai lalu langsung menyabit lutut kiriku..
" ARGHH " Teriakku kesakitan.. aku merasa sendi lututku patah.. posisi berdiri ku pun goyah.. aku langsung jatuh ke lantai..
Aku mengira Vacco akan membunuhku.. tapi dia malah mengarahkan Kukrinya ke arah Troyas
*CRASH *CRASH *CRASH
" UAAAA!! " Teriak Troyas..
Vacco menyambit badan Troyas berkali kali.. Troyas tak bisa mengelak.. dia hanya bisa meronta kesakitan dan berteriak sekencang mungkin..
Aku ingin membantu ! tapi untuk berdiri saja rasanya tidak mungkin !! aku yang sekarang hanya bisa menyaksikan Troyas sedang dicabik-cabik sambil berteriak histeris..
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XVII.. Up Town! Our Battle Field !!"

0 comment (s)
 
Chapter XVII.. Up Town! Our Battle Field !!
( Shazas Story )
Misil RPG-7 yang di tembakkan oleh kedua pria itu menghampiri kami dan
*DUARRRR.
Suara dan getaran akibat ledakan terasa sampai ke kereta ini.. tapi teman-temanku tampak tenang-tenang saja..
Asap ledakan mengepul dan menghalangi pandangan kami untuk beberapa detik.. kereta ini masih seperti kalanya.. tak ada yang rusak atau lecet sedikitpun.. tapi ..bagaimana mungkin bisa? Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kalau misil itu meluncur langsung ke kereta ini tanpa penghalang sedikitpun ! lho.. bangku di samping Ayse kosong.. perasaan tadi ada yang menempatinya? Aduh aku lupa.. aku melirik ke belakang.. Rans.. Troyas.. Cool.. Satyr..Cynn Lenneth masih ada di tempat duduknya masing-masing..
Asap di depan sudah mulai hilang.. lalu.. oh Rensen ! Rensen berdiri disana sambil melihat ke arah gang yang ada penembak misil itu..
Wogh! Gang sempit yang ada 2 kotak kayu yang berwarna cerah itu berubah menjadi gang yang penuh dengan abu gosong ! lempengan bekas rudal itu terlihat di samping tubuh penembak misil yang sekarang sudah terpapar tak bernyawa.. bajunya bolong-bolong akibat ledakan tadi.. kulitnya sudah hitam karena gosong.. pasti mereka adalah Free-Rebels yang disuruh untuk menghabisi kami..
Tak lama kemudian Rensen naik ke kereta dan duduk di di tempatnya kembai.. teman-temanku menyambutnya dengan tepuk tangan..

Lalu masinis kembali menyalakan mesin dan melanjutkan perjalanan.. kami melewati mayat penembak itu.. wih.. hampir sebagian tubuhnya gosong..
" Waw ! Rensen ! bagaimana caranya kau ada disana? Lalu kenapa rudal yang menuju kita malah berbalik kea rah mereka? " Tanya Rans yang duduknya di depan Rensen..
"Gampang saja.. Saat rudal itu di luncurkan , aku melambatkan waktu.. lalu menuju kesana dan membalik arah rudal itu.. dan berdiri disana.. "ucap Rensen
Ohhh.. jadi seperti itu..
Perjalanan kami berjalan lagi seperti biasanya.. mungkin masih ada rebels yang lainnya..
" Teman-Teman.. bersiaplah.. kita akan sampai sebentar lagi " ucap Ayse sambil berdiri dan menyiapkan senjatanya..
Mendengar hal itu kami semua segera bersiap-siap untuk menghadapi pertempuran di Up Town..
Semua senjata sudah ada di tangan kami.. kereta berhenti di samping Tank yang berwarna hijau.. begitu Ayse turun kami pun mengikutinya.. setelah kami semua turun dari kereta itu.. masinis itu berkata
" semoga berhasil ya ! " ucapnya sambil menancap gas kereta itu..
Ayse melambaikan tangannya ke masinis itu.. lalu dia berjalan ke arah kiri menuju arah gang dengan truk biru muda yang di parkirkan di tengah-tengah jalan itu.. Cool mengawasi bagian belakang.. kami maju dengan posisi 1 garis lurus..
Setelah sampai di depan truk itu, terdapat jalan yang lumayan kosong.. tapi di arah kanan terdapat Truk bensin dan taxi kuning dan tong bensin di sampingnya.. kaca-kaca di kota ini sudah hampir semuanya pecah.. bekas-bekas lubang peluru pun juga Nampak disini.. sepertinya tempat ini bekas kerusuhan Free-Rebels..
" Oke semua.. kemarilah ! aku ingin mengatur strategi lagi ! " ucap ayse sambil mengambil 1 batu yang di jalan yang sepertinya batu kapur
" Begini.. di area ini, ada 3 jalan.. jalan yang di bagian Kiri , Tengah , Kanan.. bagian kiri adalah bagian yang jalannya paling sempit.. aku minta agar Cynn, Troyas, dan Satyr melewati jalan itu.. Troyas kau mengawasi bagian belakang! Satyr kau di tengah! Dan Cynn kau di depan ! gunakan instingmu agar bisa mengetahui keberadaan musuh !..
Untuk bagian tengah.. sangat tidak mungkin bagi kita untuk maju sembarangan, sebab free-rebels pasti sudah menaruh banyak sniper disana. Oleh karena itu! Lenneth kau ku andalkan untuk melindungi kami dari para sniper itu.. Shaza dan Rans kau tinggal disini untuk melindungi Lenneth untuk antisipasi serangan dekat..
Dan bagian kanan adalah bagian yang paling berbahaya, bagian kanan mempunyai celah yang cukup luas, Rebels pun bisa menembak kita dari arah yang tidak kita ketahui.. Rensen.. begitu kau mendengar suara tembakan.. segera lambatkan waktu dan cari arah pelurunya .. Cool ! gunakan tactical shield mu untuk melindungi kita dari tembakan yang tidak terduga !
Bagian kiri dan bagian kanan bertugas untuk menghabisi musuh ! bagian tengah bertugas untuk melindungi kita dari Rebels yang masuk dari gang lain ! mengerti? jelas Ayse..
" Mengerti !! " ucap kami berbarengan..
Wah.. hebatnya.. dia menyusun taktik dengan waktu yang sesingkat ini.. dan taktiknya itupun sangat jelas dan akurat..
" Ayse.. ada sekitar 30 Rebels menunggu kita disana.. dan sesuai perkataanmu, ada Rebels yang menjaga bagian tengah dengan Sniper ucap Lenneth tiba-tiba dengan nada yang dingin sambil mengkantongi teropong yang dia gunakan untuk menganalisa tadi..
" Apa? 30?? Jumlahnya banyak sekali ! " Tanya Cynn dengan nada kaget
" Ya.. dan salah satunya sepertinya seorang Assassin.. sekujur tubuhnya terdapat beberapa Mini-Axe dan Kukri di pinggangnya.. " ucap lenneth kembali..
" Tidak Mungkin !! " Ucap Satyr gemetar..
" hah? Memangnya kau kenal? Tanya ku karena penasaran kenapa tiba-tiba Satyr gemetar mendengar hal itu..
" Itu.. aku tahu orangnya " ucap Satyr.

--- cerita beralih ke ruangan pemimpin dimana pemimpin sedang menulis arsip
" Pemimpinnnn !! " ucap salah satu petugas medis mendobrak pintu pemimpin
" ada apa? Kenapa kau mendobrak pintu? Tanya pemimpin sambil menaruh pulpennya..
" kami telah mendapat hasil visum dari otopsi para rebels " ucap petugas itu sambil menyerahkan dokumen berisikan hasil otopsi
Pemimpin pun membaca.. dan tiba-tiba matanya terbebelalak..
" APA?? TIDAK MUNGKIN !! " ucap pemimpin sambil berdiri karena kaget
" Ya.. semua semua petugas otopsi sempat kaget..
Hecate, Umur diperkiran 23 tahun , seorang Blaster, dan merupakan seorang mantan CT-FORCE tewas karena tembakan Desperado milik Cool..
Dan 20 orang Free-Rebels yang tidak bisa kami otopsi karena DNA mereka sudah terbakar total akibat ledakan dari chemichal blaster milik rans
Dan yang satu lagi yang mengagetkan..
Yaitu tentang otopsi Vacco
---- keadaan kembali saat shaza dan teman-teman berada di Up Town
" Siapa dia? " Tanyaku ke Satyr
" Dia adalah orang yang seharusnya mati karena tembakan ku yang tepat di kepala saat kita bertempur dengannya " balas Satyr
" Apa? Tidak mungkin ! " balasku kaget
" Ya.. Benar.. Assassin itu adalah Vacco.. " ucap Satyr, kami semua kaget mendengar hal itu.. aku pun juga.. aku menyaksikan sendiri lubang yang ada di kepalanya !!
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XVI :Constrictly"

0 comment (s)
 
Chapter XVI.. Constrictly ..
( Shazas Story)
Gudang senjata? Bukannya itu sudah di hancurkan oleh free-rebels kemarin lusa? Apa masih ada gudang senjata yang lain?
Dari pada aku bertanya kepada teman-teman, lebih baik aku mengikuti mereka saja dari belakang.. aku melewati gudang senjata yang habis di serang itu, sudah ada 1-2 orang yang sedang memperbaikinya.. tapi aku baru tahu ada 2 gudang senjata disini.. ya sudahlah , lagipula aku anak baru di CT-Force ini..
Cukup jauh juga letak gudang senjata ini, mungkin ini ruangan paling ujung di Sentry Base.. rasa lelah ku hilang ketika masuk ke ruangan itu.. Waw ! Ruangan ini seperti aula penuh senjata ! Rak besi yang berjejer penuh senjata ini juga ikut mengagetkanku.. Ayse dan yang lain-lainnnya tampak sedang sibuk mengurusi perlengkapannnya masing-masing, Ayse sedang memilih P90, Cool sedang memoles Kriss.S.V nya, Rensen dan Lenneth asyik memilih Kevlar yang cocok untuknya, Rans mencari tas yang pas untuk membawa bahan kimianya .. Satyr dan Troyas sedang memasukkan senjata ke rompi nya masing-masing.. tapi tampaknya yang paling lengkap itu Cynn, dia memakai Kevlar yang cukup tebal, Helm dengan Track C5,penutup mulut, 2 D-Eagle Emas di pundaknya , 2 D-Eagle Perak di pinggangnya , dan 2 D-Eagle putih di betisnya.. lalu dengan sepatu boot bertali yang cukup sangar .. rompinya itu terlihat dengan jelas peluru cadangan yang menumpuk banyak sekali

Hmm.. aku pun tak mau ketinggalan.. aku mencari M4A1 yang berukuran standar tanpa di tambahkan apa-apa.. aku mengambilnya dan mengambil beberapa cadangan peluru.. setelah itu aku menuju tempat pistol.. aku mencari pistol Night Hawk.. ada tidak ya? Aku kesulitan mencarinya karena pistol disini banyak sekali.. Ada ! pistol putih yang cantik ini merupakan impianku agar aku bisa memakainya ! aku menaruhnya di pinggang.. lalu aku ke rak yang berisikan peralatan perlindungan, entah helm,Kevlar, bahkan Tactical shield.. aku mengambil Helm yang standar saja agar aku bisa melihat bebas dan kepalaku tidak berat.. tapi untuk Kevlar aku mengambil yang paling tebal, meskipun berat dan agak menghambat pergerakanku, tapi yang penting aku aman dari tembakan yang tidak terduga nanti..
Setelah hampir 1 jam kita bersiap-siap, kami pun akhirnya berangkat dengan bus yang tidak mencolok , tapi tertutup agar tidak ketahuan oleh Free-Rebels dalam perjalanan..
Bus ini ber-AC, dari luar tampak seperti bus pariwisata biasa.. hanya terdapat 2 kursi di tiap sisi.. aku duduk di samping Ayse.. dan duduk di bagian paling depan..




Spesifikasi Perlengkapan Tiap orang :
Ayse : Weapon : P90
: Secondary Weapon : D-Eagle
: Protection : Kevlar Standart , Binocular, Helem Standart
Cool : Weapon : Kriss.S.V
: Secondary Weapon : --
: Protection : Kevlar High , Helem +++, Tactical Shield
Satyr : Weapon : Mp7 GD.
: Secondary Weapon : --
: Protection : Kevlar Medium , Helem ++
Cynn : Weapon : 2 D-Eagle Emas, 2 D-Eagle Perak, 2 D-Eagle Putih.
: Secondary Weapon : -
: Protection : Kevlar High, Helem +++
Rans : Weapon : Chemichal Explosive
: Secondary Weapon : Pistol Colt Sorban
: Protection : hanya memakai baju putih panjang berlengan panjang
Troyas : Weapon : AK SOPMOD
: Secondary Weapon :K5 Standart
: Protection : Kevlar Medium, Helem+++
Shaza : Weapon : MA41
: Secondary Weapon : Night Hawk , MK-23
: Protection : Kevlar +++, Helem Standart
Lenneth : Weapon : ???
: Secondary Weapon : Dual D-Eagle standar
: Protection : Kevlar high , memakai topi hitam biasa serta kaca mata hitam
Rensen : Weapon : P90
: Secondary Weapon : MK-23
: Protection : Helem +++, Kevlar medium
Kevlar standar = pertahanan rendah, berat ringan
Kevlar medium = pertahanan sedang , berat juga sedang
Kevlar high = pertahanan tinggi , berat sangat berat!
Helm + = Pertahanan rendah , berat ringan , pandangan luas
Helm ++ = Pertahanan sedang , berat sedang , pandangan agak terganggu
Helm +++ = Pertahanan tinggi , berat sangat berat ! , pandangan sangat terganggu

Mereka semua membawa masing-masing 1 Smoke Bomb , 1 Flash Bang , dan 1 K-400..
Wuih.. yang bawaannya paling ringan sepertinya paling ringan adalah Lenneth, ia hanya mengenakan Kevlar, topi hitam dan kacamata, serta senapan panjang yang dibalut perban. Aku penasaran jenis senjata itu apa, tampak dari luar sepertinya itu Sniper Rifle, dia duduk sendirian di kursi paling belakang sambil melihat ke arah jendela walaupun kordennya di tutup.
Awalnya aku merasa kasihan padanya dan ingin duduk di sebelahnya, tapi entah kenapa setiap aku ingin menoleh ke arahnya Ayse menatapku dengan tajam.. Haih.. Mind Scan miliknya mengawasiku..
Sudah hampir 2 jam kami melaju dengan bus ini.. beberapa temanku sudah ada yang ketiduran.. Ayse juga sudah tertidur.. tapi Lenneth masih melihat ke arah jendela dengan korden yang di tutup..
Tiba-tiba supir bus ini berhenti.. dan dia berbicara dengan menggunakan Mic
" Perhatian para perwira sekalian.. tujuan kalian sudah sampai.. saya hanya bisa mengantarkan sampai disini saja, sebab kalau di teruskan Free-Rebels bisa mengetahui serangan mendadak ini "
Mendengar suara mic yang cukup kencang itu Ayse dan yang lain lain terbangun dari tidurnya, kami mengecek lagi barang yang perlu di bawa, aku menyingkirkan korden sedikit untuk melihat yang diluar disana..
Ayse mulai berjalan keluar dengan senjata yang di tenteng di tangannya, aku juga turun.. disusul yang lainnya..
Hmm.. daerah ini aman-aman saja, tidak ada tanda teroris sedikitpun..
" memang aman, ini bukan daerah Up Town yang kita tuju "Ucap Ayse.. hhh.. Mind Scan nya benar-benar menjaga ku
Lalu kami semua di tuntun Ayse ke sebuah kereta kecil ( sebenarnya lebih mirip gondola yang di darat ) dengan rel yang kecil sebagai lintasannya, Ayse berbicara ke masinis itu.. percakapannya tak terdengar, tapi kulihat masinis mengangguk.. Ayse menyuruh kami semua agar naik ke kereta itu sebagai kendaraan ke Up Town..
" Ayse, maksud nya apa ini? " Tanya Rensen yang duduk di sampingnya..
" ini satu-satunya kendaraan yang ada di Up Town itu , memang kita bisa ke sana sendiri , akan tetapi perjalanannya cukup lama, dan akan menguras stamina kalian " jelas Ayse..
Mendengar 1 jawaban yang singkat dari Ayse sudah mengisi keheranan kami semua..
*Kretek.. * kretek..
Suara goncangan kereta yang kuno ini mengingatkan masa kecil ku dulu.. haha..
Pandanganku teralih ke sebuah gang sempit.. yang di sisi kiri dan kanannya terdapat kotak kayu.. mencurigakan.. kalau kotak itu sudah di sana sejak lama , pastinya warna kotak itu kusam.. tapi warna kotak ini cerah..
Aku menyuruh masinis berhenti.. jarak kami dari kotak itu cukup jauh, mungkin sekitar 20 meter.. tapi ketika suara kereta ini berhenti.. 2 sosok pria keluar dari kotak itu sambil mengeker kereta kami dengan RPG-7 nya..
Tak lama kemudian mereka menembakkan misil itu dan..
*DUARRRR
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XV.. Preparing"

0 comment (s)
 
Chapter XV.. Preparing..
(Shazas Story)
Aku berjalan di lorong dengan santainya sambil melamunkan apa yang ada diruangan itu.. mungkin mereka sedang mengerjaiku.. atau bisa saja ketika aku disana aku disiram tepung oleh temanku?.. tak terasa sekarang aku sudah ada di depan pintu Kantor Pusat.. aku membuka pintu pelan-pelan dan
" Baiklah.. hari ini kalian akan berangkat ke Up Town, misi ini menggantikan misi kalian yang harusnya menjalani misi di RedRock , tapi clan dari ShawkRoad telah mengambil alih misi itu. " ucap pemimpin sambil menujuk kea rah layar kertas yang diterangi oleh proyektor bergambar peta Up Town dengan tangan memegang stik yang cukup panjang. .
Ternyata rapat untuk misi selanjutnya sudah dimulai.. dan aku tampaknya terlambat.. Cynn yang tadi sempat menghampiri ku pun sudah duduk manis di sana.. teman-temanku yang lain juga sudah ada di sana, bahkan Ayse pun mencatat apa yang sudah di katakan pemimpin tadi
*Krekkk.. suara pintu yang kudorong tiba-tiba terdengar lumayan keras..
Pandangan mereka semua yang ada di ruangan itu tertuju kepadaku.. kami saling berpandangan selama beberapa detik.. memang hanya beberapa detik.. tapi terasa 1 jam bagiku.. rasa gugup dan takut terasa di dadaku..
" Hei, sedang apa kau berdiri disana? Duduk dan perhatikan ini : ucap pemimpin sambil mengarahkan stiknya itu kepadaku..
" Ya.. Ya Pak.." ucapku terbata-bata.. lalu aku duduk di kursi yang samping kanannya adalah Rensen dan samping kirinya adalah Rans..

Lalu pemimpin kembali menjelaskan prosedur dalam misi itu.. pemimpin tampak menjelaskannya dengan sepenuh hati.. dan teman-temanku memerhatikanya dengan baik, Ayse pun juga begitu.. tapi aku tak memerhatikan penjelasan Pemimpin , jujur saat pemimpin tidak memberiku medali aku sedikit kesal dengannya.. pandangan mataku focus ke Ayse yang kebetulan bersebrangan dengan mejaku.. aku melihat mukanya yang mulus dan pipi yang chubby itu.. aduh.. ingin rasa mencubit pipinya..
Hmm.. aku merasakan sesuatu yang aneh datang dari arah kananku.. lalu..
*Plakkk
"Argh!" teriakku dengan badan yang terjatuh sampai ke lantai..
Cih !! apa-apaan itu ! kepalaku dilempar benda yang aku tak tahu persis.. tapi setelah aku melihat kearah belakangku ternyata aku, kepala ku ini dilukai oleh penghapus papan tulis ..
" Wah! Headshoot! " ucap Rensen sambil sedikit tertawa..

"saya sudah bilang, duduk dan perhatikan ini , kalau kau tak bisa memperhatikan ini maka saya tak segan-segan untuk mengeluarkan mu dari CT-FORCE dari pada semua teman-temanmu mati di medan pertempuran hanya karena kau yang tidak tahu PROSEDURNYA ! jelas pemimpin dengan nada yang cukup keras.. kami semua terdiam saat pemimpin mengucapkan itu.. saya hanya tertunduk malu.. Ayse menoleh ke arahku, tapi tak sampai 1 detik pandangannya langsung di ubah ke arah papan tulis..
Baiklah kita lanjutkan, karena ini merupakan misi yang cukup besar, saya menggerakan 9 orang dalam misi penyerbuan ini.. Cool dan Ayse , Satyr dan Cynn, kalian sebagai posisi penyerang.. Rans dan Troyas ,Rensen dan Shaza kalian sebagai posisi pembantu penyerangan.. kalian pasti bertanya bagaimana saya mengelompokan kalian bukan? Cool, kau memiliki pertahanan dan penyerangan yang terbaik! Jadi kau pasti tahu mengapa kau di tempatkan ke posisi menyerang. Ayse, kau bisa menyusun strategi dan taktik dengan cepat, saya mengandalkan taktik mu yang cemerlang itu agar misi ini berjalan dengan lancar. Satyr, kau memiliki pengalaman medan perang yang lebih lama dari kami semua, termasuk saya, kau bisa menjadi guru selama misi ini berlangsung . Cynn, tembakan mu sangat tepat ! itu sangat dibutuhkan untuk menumbangkan Free-Rebels.. Rans, kemampuan medismu memang yang terbaik, kemampuan chemichal blower mu lebih dari blower lainnya, akan tetapi kau lemah jika diserang dari Close-Combat, jadi kau di masukkan ke team yang agak jauh dari ujung tombak. Troyas, saya tak perlu memberi alasan kenapa kau di masukkan ke bagian ini. Rensen,kau memiliki kemampuan untk melambatkan musuh, dan itu memang sangat di perlukan untuk ujung tombak, tapi kau lemah bila berhadapan denganFree-Rebels secara Close-Combat. Shaza, kau belum memiliki pengalaman medan perang, jadi kau saya masukkan ke team pendukung. Sekian penjelasan dari saya ada pertanyaan? " ucap pemimpin
Lalu Ayse mengangkat tangannya dan bertanya "Tadi pemimpin berkata ada 9 orang , yang pemimpin sebutkan baru 8, siapa orang ke -9 itu? "
" ah ! aku lupa.. Lenneth ! Kemari " teriak pemimpin ke arah pintu masuk..
*Krekk.. pintu itu terbuka dan..
Waah! Yang keluar dari pintu itu seorang wanita tinggi yang berambut pirang lurus seperti baru di rebonding dengan muka yang jauh lebih cantik daripada Ayse.. dia mengenakan Kevlar tanpa symbol di lengannya , itu berarti dia perwira baru di CT-FORCE ini, tapi ada yang unik darinya..dia menyarungkan sesuatu yang cukup panjang di punggungnya , benda itu dibalut oleh perban.. seperti mummy saja..
" Lenneth, kemarilah dan perkenalkan dirimu " ucap pemimpin
Lalu wanita itu berjalan ke samping pemimpin dan berkata
" Namaku Lenneth, Aku seorang Sniper.. aku baru masuk ke CT-FORCE ini kemarin, Mohon kerjasamanya " ucapnya singkat..
Wanita ini tampak berlawanan dengan Cynn dan Rensen yang bisa dibilang cukup girang .. Lenneth sepertinya wanita yang dingin..
" Baiklah , Lenneth sudah ku beri pengarahan dari awal, jadi sekarang, ambil senjata kalian dan bersiaplah ! kita akan berangkat ke Up Town Jam 3 sore nanti !" ucap pemimpin dengan nada yang memberi semangat..
Lalu kita semua meninggalkan ruangan itu dan mulai bersiap-siap.. awalnya aku berniat untuk menghampiri Ayse.. tapi dia sudah pergi lebih dahulu.. yah..
" Hei, Kevlar baru? " Tanya Satyr yang tanpa kusadari sudah ada di sampingku..
" He.. iya, Cynn yang memberikannya kepadaku.. " balasku
" Shaza.. ingat.. ini pertempuran pertamamu.. memang aku di tugaskan di barisan depan.. tapi mataku akan selalu mengawasimu.. " ucap Satyr dengan nada dingin, belum sempat aku bertanya dia sudah melangkah lebih cepat dan mendahuluiku..
Hhh, awal hari yang cukup menyebalkan..
Lalu aku ke gudang senjata untuk bersiap-siap ke Up Town !
Readmore...

PB Fics Story:The Dispute "Chapter XIV.. Surprise!!"

0 comment (s)
 
Chapter XIV.. Surprise !!

"You know the world can see us
In a way. that's different than who. We. are .. bait terakhir yang ku nyanyikan dengan Ayse.. aku menyanyikannya dengan tempo yang lambat di bait ini.. aku dan Ayse masih berpandangan satu sama lain.. entah kenapa hatiku menjadi tentram saat aku melihat matanya..
*Prook *Prokk * Prook
* Piwiiiit *
* Lagi ! * Lagi ! * Lagi!

Suara penonton yang bersorak gembira mengagetkan kami.. Rensen yang memainkan piano pun dari tadi senyum-senyum .. Ayse terlihat senang.. ia memeluk tangan kiriku sambil melambai ke arah penonton.. teman-temanku yang ada di baris depan pun berteriak..
*Ciee.. * Ciee..
* Prikitiuuuu ~
Muka ku langsung memerah.. karena malu, aku bergegas ke pinggir panggung sambil tangan menggandeng Ayse..Rensen mengikutiku dari belakang.. di pinggir panggung sudah ada Event Organizer tadi yang menunggu kami bertiga..
" Bravo ! Brava ! Bagus !! aku berterima kasih kepada kalian ! kalau saja kalian tak ada .. mungkin aku sudah di demo oleh para penonton itu ! terimakasih !! " ucap Event Organizer itu kepadaku..

" Ahh.. tidak.. hahaha " ucap ku gugup..
*Blam .. suara pintu yang dibanting..
Penglihatan kami pun segera teralihkan ke arah pintu lalu
" Hei ! Maaf telat ! kami terjebak macet ! " ucap seseorang yang muncul dari pintu itu..
" Ah ! Steven! Kau telat ! " ucap Event Organizer ini
" Ha? Telat? Tidak ah ! " balas orang itu..
Lalu dari pintu yang sama muncul beberapa orang yang membawa alat-alat band.. sepertinya dia itu Band yang disewa oleh Event Organizer ini..
" dari mana kau tahu kalau kau tidak telat? Dasar bodoh? " Tanya Event Organizer
" Hei.. panggungnya saja tidak di bakar kan? Berarti kami tidak telat ! Ha Ha ! " balas Steven sambil tertawa..
" Umm, Permisi.. bolehkah kami pergi? " Tanya Ayse ke event organizer itu..
" Tentu ! Terima kasih banyak! " balasnya..
Ayse segera meninggalkan ruangan itu menuju ke bangku penonton sambil menyeret tanganku, Rensen mengikutiku dari belakang..
Setelah sampai di bangku penonton, kami disoraki oleh teman-teman kami.. ada yang mempersilahan 2 tempat duduk yang bersebelahan untuk aku dan Ayse.. apa ini maksudnya?
" Are You.. READY TO ROCK? " Teriak Steven dengan micnya di panggung.. aku baru sadar kalau dia sudah ada di panggung secepat itu..
" YEAH !! " teriak penonton berbarengan..
" Are You.. REAAAADY TO ROOOOCK? " teriak Steven lagi dengan frekuensi yang cukup tinggi.. aku sempat menutup kedua telingaku karena tak tahan dengan suara yang kencang itu..
" YEAAAAAAAAH ! " teriak penonton semakin histeris..
Begitu mendengar suara music di dengar.. aku dan Ayse mau tidak mau harus duduk di tempat yang dipersiapkan oleh temanku ini, Rensen terlihat sudah duduk di samping Satyr sambil bercanda.. Ya sudah.. aku duduk.. lalu Ayse pun juga..
Suara musik yang cukup kencang di mainkan oleh Band itu.. jujur aku tak biasa dengan musik Rock yang dibilang music yang frekuensi nya cukup tinggi ini.. tapi sepertinya teman-temanku menikmatinya.. Ayse pun juga begitu.. karena gengsi aku berpura-pura untuk menikmatinya.. padahal sebenarnya kuping ku ini sudah hampir mau meledak..
Sudah sekitar 3 Jam kita di aula ini.. kita sudah menhyaksikan beberapa pertunjukkan oleh para perwira disini.. Drama , Komedi , Musik , bahkan Pantonim pun ada.. aku terhibur akan itu.. seakan-akan memori tentang Dood pun hilang tuk sejenak..
Jam di tanganku menunjukkan pukul 07.34 malam.. sudah cukup larut.. aku pamit pulang ke teman-temanku.. lalu aku pergi ke tempat parkiran menuju mobilku..

" Shaza !!!! teriak seseorang dari kejauhan .. ah.. aku kenal suara ini..
Lalu aku menoleh ke belakang dan..
" Shaza ! aku numpang lagi yah? " ucap Ayse yang sudah ada di belakang ku..

" boleh saja " ucapku ke Ayse..
Tumben.. biasanya dia akan menyelakku ketika aku belum selesai berbicara.. dia langsung masuk ke mobil, aku juga begitu sambil menyalakan mesin..
" Ayse, memangnya kau hafal lagu yang kita nyanyikan itu tadi ? " tanyaku ke Ayse
" Tidak " balasnya singkat
Hah? Dia tidak hafal lagunya? Jadi bagaimana dia bisa menyanyikan lagu itu dengan lafalan yang tepat?
" lalu? Bagaimana bisa kau menyanyikan lagu itu? " tanyaku sambil menyetir mobil ini..
" Begini, jika Cynn memiliki Sensibility Shoot, Cool memiliki Desperado , aku juga punya ! aku memiliki Mind Scan yang bisa membaca pikiran orang dengan melihat matanya saja ! " jelas Ayse sambil menghadap ke arahku
" Oh.. Pantas.. sejak kita pertama kali bertemu sampai sekarang .. kau selalu menyelak aku bila aku belum selesai berbicara " ucap ku dengan nada sedikit tertawa.. Ayse pun hanya membalas dengan senyumnya saja
Oh.. Mind Scan..
Setelah itu kami diam-diam saja.. Ayse juga sudah tampak lelah.. ia daritadi hanya melihat ke arah jendela..
" Ayse..Rumahmu yang mana? " tanyaku
" Itu.. disamping rumah yang pagarnya biru.. "
Hmm.. rumahnya tidak terlalu besar.. terlihat sederhana.. hampir sama seperti rumahku..
" Ok, terimakasih ya ! ucapnya sambil membuka pintu mobil..
" Ya.. sama-sama.. " balasku sambil tersenyum
Dia pun turun dari mobil dan menutup pintunya.. lalu terlihat seseorang membukakan pintu pagar rumahnya.. sepertinya itu ayahnya..
Karena aku tak tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut, aku pun langsung tancap gas dan pulang ke rumah.. ibu pasti sudah khawatir denganku..
Sesampai dirumah.. aku memarkirkan CR-Z ini garasi.. lalu menutup pintu garasi dan masuk ke rumah lewat pintu belakang karena pintu depan di kunci ..
" Ibu.. Aku pulang " teriakku ke isi rumah..
" Ya.. ibu di ruang tamu sedang menonton berita terdengar suara ibuku di ruang tamu.. aku segera kesana.. dan memang ibuku sedang menonton TV di samping perapian sambil merajut benang dan ia duduk di kursi goyang favoritnya..
" bagaimana pestanya nak? Tanya ibuku sambil tersenyum
" luar biasa bu.. ibu sedang menonton apa? balasku
" Ini, ada kerusuhan tadi sore di Down Town.. sepertinya oleh Free-Rebels, tapi sudah ditangani
" hah? Kerusuhan? Rebels? Sudah ditangani? Oleh siapa?? " tanyaku
"yang pasti bukan CT-FORCE , sebab yang tadi menangani bajunya berwarna putih. Kalau CT-FORCE kan biru "
Ohh.. ya sudahlah.. aku sudah lelah untuk mencari tahu lebih lanjut..
" Bu, aku tidur dulu ya.. " ucapku sambil mencium kening ibuku..
" Ya nak.. "
Aku menuju ke tempat tidurku dan..hahhhhh.. langsung saja ku rebahkan badanku ini dan segera tidur walaupun jas pesta itu masih kupakai.. huam.. aku ngantuk sekali..
Keesokan harinya..
*kikukk * kikukk * kikuk..
Suara dentang jam dindingku membangunkan aku yang sedang tertidur pulas.. jam menunjukkan 06.00 pagi.. waktunya berangkat.. aku melepas Jas dan celana panjang yang kukenakan saat pesta tadi malam dan menggantinya dengan kaos biru dan celana panjang biru yang terbuat dari kain..
Lalu aku keluar kamar, sepertinya ibuku sedang keluar ke pasar seperti biasanya.. aku ke halaman belakang rumah dan melakukan berbagai senam singkat.. lalu aku berjogging dengan tujuan Sentry Base..

Sesampai di sentry base aku langsung ke loker dan mengambil baju, lalu mandi sebentar dan berdandan yang rapi..
" Acid Pool ! " ucap seseorang dari arah pintu masuk..
Oh Cynn.. dia membawa sesuatu untukku yang di bungkus plastik..
" Hei ! Aku bawa sesuatu untukmu ! "
" apa itu? " tanyaku
" Mandilah dulu dan pakailah ini ! " ucap Cynn sambil melemparkan bungkusan yang lumayan kecil itu

Hap ! Aku menangkapnya dan..
Wah ! Kevlar baru ! Kevlar ini warnanya biru tua sama seperti yang lama .. tapi agak lebih cerah.. lalu di lengannya ada symbol lambang Abbyssus.. wow.. keren..
" bagaimana? Bagus tidak? " Tanya Cynn
" bagus ! baiklah, aku akan mandi dan mengenakan Kevlar ini! " ucapku..
Lalu aku segera ke ruang shower dan mandi.. setelah itu aku langsung memakai Kevlar ini dan..
Wah ! Cocok ! pas sekali !
Setelah itu aku kembali ke ruang loker, tampaknya Cynn sudah tidak ada.. ia meninggalkan pesan di sehelai kertas yang tertempel di loker
" kami menunggu mu di kantor pusat "
Begitu isi pesannya..
Aku pun melangkah ke kantor pusat sambil membayangkan apa yang ada disana..
Readmore...